Posindo Jemput Sisa Uang Terbakar Akibat Kecelakan Trigana Air
Kami tidak `mengejar` uang itu sesuai nilainya, karena musibah dan sudah ada proteksi asuransi, tapi memang harus diambil sesuai kondisi yg ada
Jayapura (ANTARA News) - Manajemen PT Pos Indonesia (Posindo) Regional
XI Papua mengutus perwakilan ke Bandara Oksibil, untuk menjemput sisa
uang terbakar dalam kecelakaan pesawat Trigana Air di Pegunungan
Bintang.
"Kami dapat informasi uang tersebut akan diserahkan oleh pihak SAR gabungan di Bandara Oksibil, siang ini, sehingga kami utus perwakilan ke sana," kata Kepala PT Posindo Regional XI Papua Agus Budi Satriyo, di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan, meskipun uang miliaran rupiah yang diangkut Trigana Air itu ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi terbakar, uang tersebut harus tetap diambil sebagai barang bukti.
Menurut kabar, umumnya uang tersebut tidak lagi utuh atau telah terbakar pada bagian tertentu.
"Kami tidak mengejar uang itu sesuai nilainya, karena musibah dan sudah ada proteksi asuransi, tapi memang harus diambil sesuai kondisi yang ada," ujar Agus.
Sebanyak empat orang pegawai Posindo Papua ikut menumpangi Trigana Air IL 267 rute Jayapura-Oksibil pada Minggu (16/8) siang. Keempat orang itu masing-masing membawa tas berisi uang, yang totalnya mencapai Rp6,5 miliar lebih.
Empat orang pegawai Posindo itu yakni Agustinus Wanmase asal Ambon, Teguh Warisman Sane asal Palu, Sulawesi Tengah (manajer pelayanan), Yustinus Hurulean asal Papua dan Mateos Nikolas Aragae asal Papua (manager mutu).
Mereka memangku tas tersebut saat duduk di kursi dalam kabin pesawat.
Pesawat itu kemudian mengalami musibah menabrak Gunung Tangok yang berada di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan meledak, hingga seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 54 orang tewas.
Uang miliaran rupiah yang sedianya akan digunakan untuk membayar dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk 10.000 lebih rumah tangga sasaran di Kabupaten Pegunungan Bintang, ikut terbakar meskipun masih ada yang tersisa.
"Sebenarnya sesuai hasil koordinasi dengan bupati setempat, dana PSKS itu akan dibagikan usai upacara HUT RI tanggal 17 Agustus 2015, tapi musibah terjadi," ujar Agus yang didampingi pegawai Posindo Papua lainnya.
Dengan demikian. Posindo akan menjadwalkan ulang pendistribusian dana PSKS di Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa pekan ke depan.
Sedangkan empat jenazah korban Trigana Air yang tercatat sebagai pegawai Posindo akan dimakamkan di lokasi sesuai daerah asalnya.
"Kami dapat informasi uang tersebut akan diserahkan oleh pihak SAR gabungan di Bandara Oksibil, siang ini, sehingga kami utus perwakilan ke sana," kata Kepala PT Posindo Regional XI Papua Agus Budi Satriyo, di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan, meskipun uang miliaran rupiah yang diangkut Trigana Air itu ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi terbakar, uang tersebut harus tetap diambil sebagai barang bukti.
Menurut kabar, umumnya uang tersebut tidak lagi utuh atau telah terbakar pada bagian tertentu.
"Kami tidak mengejar uang itu sesuai nilainya, karena musibah dan sudah ada proteksi asuransi, tapi memang harus diambil sesuai kondisi yang ada," ujar Agus.
Sebanyak empat orang pegawai Posindo Papua ikut menumpangi Trigana Air IL 267 rute Jayapura-Oksibil pada Minggu (16/8) siang. Keempat orang itu masing-masing membawa tas berisi uang, yang totalnya mencapai Rp6,5 miliar lebih.
Empat orang pegawai Posindo itu yakni Agustinus Wanmase asal Ambon, Teguh Warisman Sane asal Palu, Sulawesi Tengah (manajer pelayanan), Yustinus Hurulean asal Papua dan Mateos Nikolas Aragae asal Papua (manager mutu).
Mereka memangku tas tersebut saat duduk di kursi dalam kabin pesawat.
Pesawat itu kemudian mengalami musibah menabrak Gunung Tangok yang berada di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan meledak, hingga seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 54 orang tewas.
Uang miliaran rupiah yang sedianya akan digunakan untuk membayar dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk 10.000 lebih rumah tangga sasaran di Kabupaten Pegunungan Bintang, ikut terbakar meskipun masih ada yang tersisa.
"Sebenarnya sesuai hasil koordinasi dengan bupati setempat, dana PSKS itu akan dibagikan usai upacara HUT RI tanggal 17 Agustus 2015, tapi musibah terjadi," ujar Agus yang didampingi pegawai Posindo Papua lainnya.
Dengan demikian. Posindo akan menjadwalkan ulang pendistribusian dana PSKS di Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa pekan ke depan.
Sedangkan empat jenazah korban Trigana Air yang tercatat sebagai pegawai Posindo akan dimakamkan di lokasi sesuai daerah asalnya.