Penggali Kolam Temukan 11 Mortir Di Palembang
Palembang (ANTARA News) - Sebelas mortir yang diduga masih aktif ditemukan seorang penggali di kolam retensi Jalan Mayor Ruslan, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.
Syarifudin (58), warga Jalan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, yang menemukan mortir tersebut mengatakan ia menemukan belasan mortir tersebut saat menggali parit di pinggiran kolam retensi yang akan digunakan untuk pintu keluar masuk air.
"Saat menggali tiba-tiba menemukan mortir itu di lumpur-lumpur. Setelah itu, juga menemukan benda serupa terbungkus karung," kata dia.
Setelah itu, Syarifudin memberitahukan warga yang lain untuk meminta dilaporkan ke petugas kepolisian.
Kapolsekta IT II Palembang Kompol Afria Jaya setelah meninjau lokasi mengatakan mortir tersebut memiliki panjang 28 centimeter (cm) dengan berat sekitar 3 kilogram (kg).
"Mortir ini diduga masih aktif. Namun, untuk memastikannya akan dibawa ke Markas Satbrimob untuk diuji laboratorium oleh Brimob Polda Sumsel," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat, apabila mengalami kejadian serupa untuk segera melapor ke polisi dan tidak meneruskan penggalian sementara waktu demi keselamatan.
Warga diminta menunggu aparat kepolisian mengidentifikasi benda yang dicurigai bahan peledak tersebut.
"Mortir memiliki daya ledak cukup besar, dan sangat berbahaya apabila masih aktif. Jadi jika menemukan benda seperti ini, segeralah melapor," ujar dia.
Syarifudin (58), warga Jalan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, yang menemukan mortir tersebut mengatakan ia menemukan belasan mortir tersebut saat menggali parit di pinggiran kolam retensi yang akan digunakan untuk pintu keluar masuk air.
"Saat menggali tiba-tiba menemukan mortir itu di lumpur-lumpur. Setelah itu, juga menemukan benda serupa terbungkus karung," kata dia.
Setelah itu, Syarifudin memberitahukan warga yang lain untuk meminta dilaporkan ke petugas kepolisian.
Kapolsekta IT II Palembang Kompol Afria Jaya setelah meninjau lokasi mengatakan mortir tersebut memiliki panjang 28 centimeter (cm) dengan berat sekitar 3 kilogram (kg).
"Mortir ini diduga masih aktif. Namun, untuk memastikannya akan dibawa ke Markas Satbrimob untuk diuji laboratorium oleh Brimob Polda Sumsel," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat, apabila mengalami kejadian serupa untuk segera melapor ke polisi dan tidak meneruskan penggalian sementara waktu demi keselamatan.
Warga diminta menunggu aparat kepolisian mengidentifikasi benda yang dicurigai bahan peledak tersebut.
"Mortir memiliki daya ledak cukup besar, dan sangat berbahaya apabila masih aktif. Jadi jika menemukan benda seperti ini, segeralah melapor," ujar dia.