Denpasar (Antara Kalteng) - Saksi ahli menyatakan bahwa hasil uji kebohongan terhadap terdakwa Margriet Megawe tidak stabil sehingga tidak bisa disimpulkan apakah dia berbohong atau tidak saat dimintai keterangan mengenai pembunuhan anak angkatnya Engeline (8).
Dalam sidang kasus pembunuhan Engeline yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga di Denpasar, Senin, ahli poligram Lukas Budi Santoso mengatakan hasil pemeriksaan Margriet tidak stabil antara lain karena terdakwa dalam keadaan tidak stabil saat menjawab pertanyaan sebelum menjalani tes dan melakukan perlawanan.
"Kesimpulan hasil analisis terhadap terdakwa terhadap pertanyaan yang diajukan, sensor denyut nadi, mata dan gerakan tubuh saat menjawab pertanyaan yang diajukan tidak stabil," katanya.
Lukas mengatakan Margriet sudah dua kali menjalani pemerikasaan menggunakan alat deteksi kebohongan namun hasilnya selalu tidak stabil.
"Apabila hasilnya tidak stabil dapat dilakukan kembali dua hingga tiga hari berikutnya. Namun, hasil yang kami dapat tetap saja tidak normal," ujarnya.
Ia menambahkan terdakwa menolak menjalani pemeriksaan menggunakan alat deteksi kebohongan untuk ketiga kalinya.
Selain pada Margriet, pemeriksaan menggunakan alat deteksi kebohongan juga dilakukan pada terdakwa Agustay Hamdamay dan saksi Andika Anakonda.
Ia menjelaskan pemeriksaan menggunakan alat deteksi kebohongan dilakukan dengan meletakkan sensor di beberapa bagian tubuh subjek seperti dada, perut, dan ujung jari.
Pemeriksaan itu, menurut dia, dilakukan setelah mempelajari anatomi kasus dan melakukan tanya jawab dengan subjek.
"Pertanyaan yang kami ajukan nanti subjek hanya menjawab ya atau tidak dan pertanyaan yang kami tanyakan sesuai standar kasus," ujarnya.
Berita Terkait
Edy Pratowo: Sudah enam kali pemilu
Senin, 22 April 2024 12:01 Wib
Apple lagi-lagi hadapi gugatan, kali ini dengan nilai 1 miliar dolar AS
Senin, 15 April 2024 15:03 Wib
Komik yang pertama kali kenalkan Superman terjual senilai Rp95 miliar
Jumat, 5 April 2024 11:51 Wib
Pentingnya kunjungi posyandu setahun dua kali untuk deteksi anak stunting
Rabu, 6 Maret 2024 17:03 Wib
Dokter sebut perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 14:33 Wib
Anggota Damkar Kobar ikuti kompetisi NFSC 2024 di Surabaya
Senin, 26 Februari 2024 15:44 Wib
Terjadi 39 kali gempa susulan di Banten
Senin, 26 Februari 2024 14:41 Wib
Jurgen Klopp nilai sukses Piala Liga kali ini 'paling istimewa'
Senin, 26 Februari 2024 11:38 Wib