DPRD Barut Dukung Pengandaan Alat DBD RSUD

id DPRD Barut Dukung Pengandaan Alat DBD RSUD, alat dbd, dprd barito utara, barut, muara teweh, Set Enus Mebas

DPRD Barut Dukung Pengandaan Alat DBD RSUD

Logo DPRD (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - DPRD Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mendukung pemerintah daerah melakukan pengadaan alat kesehatan khususnya alat transfusi trombosit untuk pasien-pasien yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.

"Pada prinsipnya kami sangat mendukung jika ada usulan terkait masalah kesehatan, sebab pelayanan kesehatan memang menjadi kebutuhan masyarakat daerah ini," kata Ketua DPRD Barito Utara (Barut) Set Enus Mebas di Muara Teweh, Rabu.

Berdasarkan keterangan dari rumah sakit, kendala menangani pasien penyakit DBD adalah peralatan untuk melakukan transfusi trombosit yang belum ada. Jadi jika ada pasien yang trombositnya turun terpaksa dilarikan ke rumah sakit luar daerah.

"Jadi alat transfusi trombosit ini penting untuk peningkatan pelayanan rumah sakit. Kami tentunya akan mendukung sesuai fungsi Legislatif, sehingga harapan kita rumah sakit ini menjadi rujukan untuk daerah aliaran sungai (DAS) Barito dapat terwujud," katanya.

Dalam hal pemberantasan nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD, Ketua DPRD meminta Dinas kesehatan melakukan fogging sampai ke dalam rumah warga, agar nyamuk penyebab DBD benar-benar mati.

"Kami juga mengimbau masyarakat melakukan 3M plus yaitu menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, serta kegiatan pencegahan seperti menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat," ujar politisi dari PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya Bupati Nadalsyah Bupati meminta Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh mengusulkan pengadaan peralatan untuk penanganan pasien yang terkena DBD di daerah tersebut.

"Saya minta direktur RSUD Muara Teweh mengusulkan pengadaan alat-alat tersebut, sehingga apabila ada wabah DBD lagi, pasien-pasien tidak lagi dirujuk ke luar daerah," katanya.

RSUD Muara Teweh belum bisa melakukan transfusi trombosit kepada penderita DBD karena peralatan belum ada. Pasien penderita DBD yang trombositnya turun dari 50 ribu, maka terpaksa dilarikan ke Palangka Raya dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk mendapat pertolongan.

"Kita harapkan akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan alat itu sudah dimiliki RSUD Muara Teweh," katanya.