London (Antara Kalteng) - Indonesia siap menjadi guest country pada festival budaya terbesar di Eropa, EUROPALIA 2017, yang akan berlangsung selama empat bulan berturut-turut di berbagai kota di kawasan benua itu.
Festival tersebut akan menyajikan berbagai karya seni mulai dari musik, lukis, fotografi, film, teater, tarian, sastra, arsitektur, fashion hingga gastronomi, kata Sekretaris Dua Pensosbud KBRI Brussel, Ade Rina Chaerony-Herdiyanto, kepada Antara London, Kamis.
Deputy Chief of Mission (DCM) RI di Brussel, Ignacio Kristanyo Hardojo resmi mengumumkan Indonesia sebagai guest country festival budaya terbesar di Eropa, EUROPALIA 2017.
Menurut Ade Rina Chaerony, pengumuman tersebut digelar dalam acara yang berformat cocktail ala Indonesia mengambil tema "Strengthening Indonesian and Belgian Ties: Festival Europalia-Indonesia 2017 and Belgian Economic Mission 2016". Acara itu dihadiri General Manager Europalia International, Baroness Kristine de Mulder dan Chief of Belgian Foreign Trade Agency, Mr Marc Bogaerts.
Pemerintah Indonesia menunjuk mantan Dubes RI, Makarim Wibisono, sebagai General Coordinator bekerja sama dengan General Coordinator Europalia International mempersiapkan konsep promosi budaya Tanah Air.
Dalam rangka Festival Europalia Indonesia 2017, setelah secara resmi Turki menyelesaikan rangkaian kegiatannya sebagai guest country Europalia 2015, Ignacio Kristanyo Hardojo, menyampaikan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan Europalia untuk menyajikan karya seni dan pertunjukan warisan budaya terbaik Tanah Air.
Setelah penandatanganan MoU pada tahun 2015, persiapan festival telah mulai dilakukan dan terus berlangsung hingga saat ini. Kurator seni Indonesia dan Eropa berulangkali melakukan saling kunjung untuk persiapan materi festival.
Europalia Indonesia 2017 ditargetkan menampilkan pertunjukan seni dan budaya dengan ragam dan kualitas yang bukan hanya mengacu pada satu budaya tertentu namun dari berbagai karya budaya terbaik bangsa Indonesia.
Festival akan diselenggarakan selama empat bulan dari Oktober 2017 hingga Januari 2018 berturut-turut di berbagai kota di Eropa, dan akan menyajikan berbagai karya seni mulai dari musik, lukis, fotografi, film, teater, tarian, sastra, arsitektur, fashion hingga gastronomi.
Dalam kesempatan itu Kristanyo Hardojo menekankan pentingnya keikutsertaan diaspora Indonesia dalam penyelenggaraan festival ini sebagai bagian dari penyebaran budaya yang lebih luas dan mendalam.
Indonesia merupakan negara kedelapan di luar Uni Eropa, dan negara ASEAN pertama yang menjadi negara tamu setelah Jepang (1989), Meksiko (1993), Rusia (2005), China (2009), Brasil (2011), India (2013) dan Turki (2015).
Dalam acara cocktail juga ditampilkan tari Saman yang dipersembahkan grup tari anak-anak Tamasya Brussel, kuliner khas Indonesia, serta hasil foto relief Borobudur dari fotografer Belgia Caroline Leloup yang merekam detail setiap relief candi itu untuk dapat dinikmati secara dekat dalam foto berukuran + 1x3 m.
Berita Terkait
Dari 2017-2024, Kemenkominfo terima 572 ribu aduan terkait penipuan online
Selasa, 3 September 2024 21:34 Wib
Kerugian akibat investasi bodong capai Rp139,6 triliun sejak 2017
Selasa, 26 Maret 2024 15:41 Wib
Sejak 2017-2023, Kemenkominfo latih lebih 24 juta orang literasi digital
Selasa, 9 Januari 2024 15:03 Wib
Mantan Sekda Gunung Mas periode 2009-2017 Ir Kamiar meninggal dunia
Selasa, 17 Januari 2023 16:35 Wib
Pelaku bom Polsek Astanaanyar pernah ditangkap pada peristiwa bom Cicendo 2017
Kamis, 8 Desember 2022 0:52 Wib
Tersangka korupsi dana Aceh Tsunami Cup 2017 kembali ditahan
Kamis, 22 September 2022 23:18 Wib
Rumah layak huni di Kalteng sejak 2017 terus meningkat, belasan ribu rumah dibedah
Jumat, 1 Oktober 2021 16:15 Wib
KPK usut dugaan korupsi di Dinas PUPR 2017-2018
Senin, 9 Agustus 2021 15:42 Wib