Liput Pelepasan Lampion Waisak, Wartawan Harus Bayar Rp 100 Ribu

id waisak, hari waisak, lampion waisak

Liput Pelepasan Lampion Waisak, Wartawan Harus Bayar Rp 100 Ribu

Ilustrasi, (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Magelang (Antara Kalteng) - Sejumlah wartawan merasa kecewa karena harus membayar tiket Rp100 ribu saat meliput pelepasan lampion Waisak 2560 BE/2016 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5) malam.
         
Sejumlah wartawan yang harus membayar Rp100 ribu  untuk masuk lokasi pelepasan lampion tersebut, yakni Raditya dari Kompas, Ivan (Getty Image), Pius (Tempo), Suryo (AFP), Chamid (Xinhua).
         
Meskpun para wartawan tersebut telah menjelaskan kepada panitia bahwa mereka datang untuk liputan dan telah menunjukkan ID Card Waisak yang dikeluarkan Walubi, panitia tersebut tidak mau tahu.
         
Panitia yang menjaga pintu masuk tersebut meminta kepada mereka untuk membayar tiket masuk, kalau tidak mau membayar harus mengambil gambar dari luar arena pelepasan lampion.  
   
Bahkan, di antara jurnalis tersebut harus meminjam uang kepada temannya karena hanya membawa uang Rp50 ribu.
         
Wartawan AFP, Suryo yang berdomisili di Yogyakarta itu menyesalkan kelakuan panitia tersebut.
         
"Kalau harus membayar, saya rugi karena sebelumnya sudah jauh-jauh dari Yogyakarta untuk mengurus ID card, ternyata tidak ada gunanya," katanya.
         
Pelepasan lampion dalam rangkaian perayaan Waisak tersebut diawali oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya.
         
Pelepasan 5.000 lampion itu berlangsung di Lapangan Gunadharma kompleks Candi Borobudur usai Dharmasanti Waisak Nasional di Taman Lumbini Candi Borobudur yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.