Pemkot Diminta Bijaksana Sikapi Polemik Jalan Garuda

id dprd palangka raya, DPRD kota, palangka raya, jalan garuda palangka raya

Pemkot Diminta Bijaksana Sikapi Polemik Jalan Garuda

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto. (Foto ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ketua DPRD Palangka Raya Sigit K Yunianto meminta Pemerintah Kota lebih bijaksana menyikapi polemik rencana penataan jalan Garuda, khususnya ketika akan menggusur pelaku usaha tanaman hias yang berada di wilayah itu.

DPRD mendukung niat Pemkot menata dan mengembalikan fungsi jalan garuda menjadi ruang terbuka hijau (RTH) hanya perlu diperhatikan juga dampak negatif bagi masyarakat sekitar yang sudah lama tinggal dan berusaha mencari nafkah, kata Sigit di Palangka Raya, Jumat.

"Suka tidak suka, ya Pemkot kan perlu melakukan pembinaan maupun relokasi terhadap masyarakat, khususnya pelaku usaha tanaman hias di sepanjang jalan Garuda. Bagaimana pun juga, tanaman hias menjadi sektor perekonomian sebagian masyarakat Kota ini," tambahnya.

Dalam melakukan relokasi, Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini tetap mengingatkan Pemkot tidak asal menyediakan lahan, melainkan tetap memperhatikan berbagai sektor, termasuk kecocokan berjualan tanaman hias.

Dia menyarankan lokasi untuk relokasi di sekitar ujung jalan Yos Sudarso yang sekarang dipersiapkan Pemkot untuk pedagang kaki lima (PKL) kuliner disandingkan dengan pelaku usaha tanaman hias dari jalan Garuda.

"Kalau di ujung Yos Sudarso, saya rasa justru akan semakin indah. Masyarakat yang nantinya menikmati kuliner juga bisa sekalian menikmati tanaman hias. Para pelaku usaha tanaman hias pun tetap bisa berusaha karena masyarakat banyak yang melintas," ucap Sigit.

Ketua DPRD Kota Palangka Raya itu mengaku mendapat banyak keluhan dari masyarakat, khususnya pelaku tanaman hias jalan Garuda. Sebab, selain tidak merelokasi, pemkot juga dianggap tidak adil dalam melakukan penggusuran.

Ketidakadilan tersebut terlihat dari penggusuran hanya dilakukan di sebelah kiri jalan Garuda yang mayoritas pelaku tanaman hias. Sementara sebelah kanan jalan Garuda yang sudah dicor bahkan terlihat kurang indah, sama sekali tidak digusur.

"Apabila ingin menggusur, ya kenapa tidak sebelah kiri saja yang terlebih dahulu di gusur. Kalau sebelah kanan yang mayoritas tanaman hias, justru akan terlihat indah. Tapi, saya tidak melihat itu, terpenting bagaimana Pemkot bijaksana dan mencari solusi yang baik dalam menata jalan Garuda," demikian Sigit.


Pewarta :
Uploader : Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.