Park Tae Joon Berbagi Cerita Tentang Komik "Lookism"

id Park Tae Joon Berbagi Cerita Tentang Komik Lookism

Park Tae Joon Berbagi Cerita Tentang Komik "Lookism"

Park Tae Joon, komikus webtoon "Lookism" asal Korea Selatan, di Popcon Asia 2016, Jakarta Convention Center, Jumat (12/8/2016). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

Jakarta (Antara Kalteng) - "Lookism", komik digital yang terbit melalui Line Webtoon, berkisah tentang anak SMA bernama Park Hyung Suk yang dirundung teman sekolahnya karena punya fisik tak menarik. 

Hyung Suk yang miskin, berbadan sangat gemuk dan wajahnya tidak tampan itu kerap dipukuli oleh geng berandalan. Suatu hari, Hyung Suk bangun di dalam tubuh lain dengan postur ideal dan wajah ganteng. Hidupnya mulai berubah...

Park Tae Joon, komikus kelahiran 3 September 1985, adalah orang yang membidangi komik "Lookism". Sosoknya mirip dengan Hyung Suk versi ganteng dengan perawakan kurus dibalut kaos putih dengan luaran dan celana pendek senada serta rambut berponi khas pria Korea Selatan.

Bak melihat artis Korea Selatan, jerit histeris dari para penggemar Indonesia yang berseru "ganteng" atau "imut" dalam bahasa Korea mewarnai kemunculan Park Tae Joon di panggung Popcon Asia 2016, Jumat (12/8). Ia menanggapi dengan senyum menawan yang tak lepas dari wajahnya.

Siapa sangka, "Lookims" diinspirasi dari pengalaman pribadinya.
 
Padahal nama Tae Joon populer di dunia maya hingga dia dijuluki “Online Star”. Tae Joon pernah mengikuti program reality show televisi kabel berjudul "Ulzzang Shidae" (Masa Ulzzang), acara yang diikuti pria dan wanita berparas indah. Pebisnis mode itu juga pernah mengikuti acara "Flower Men Corporation". 

"Saya angkat tema bully karena itu pengalaman saya di masa kecil," kata Tae Joon yang memiliki sifat introvert saat belia.

Sama seperti tokoh Hyung Suk dalam "Lookism", Tae Joon pindah sekolah untuk lepas dari rundungan itu. Di sekolah baru, ternyata banyak teman-teman ekstrovert yang membuatnya jadi semakin terbuka.

Tae Joon yang awalnya penyendiri makin banyak berinteraksi dengan banyak orang, membuat bisnis online shopping hingga akhirnya menjadi komikus. 

Tae Joon suka menggambar sejak kecil. Saat berusia 6-7 tahun, ia mulai meniru gambar-gambar dari komik pemberian ibunya. Dia juga mengambil jurusan komik di perguruan tinggi meski terpaksa putus sekolah karena tak punya biaya.

CEO perusahaan fashion itu mengerjakan komik "Lookism" secara digital. Hampir seluruh proses pembuatan komik dikerjakan sendiri, meski ada dua asisten yang membantu di beberapa bagian. Biasanya dia memilih bekerja di rumah dalam suasana tenang. 

Untuk memperlancar proses menggambar, Tae Joon kerap mendengarkan lagu-lagu untuk memancing inspirasi. Lagu mellow menginspirasi cerita menyedihkan, sedangkan lagu upbeat membantunya membuat kisah ceria.

Tae Joon tetap membawa peralatan wajib untuk membuat komik saat berkunjung ke Jakarta.

"Nanti di hotel saya akan lanjut menggambar," kata CEO perusahaan fashion itu.

Hampir semua karakter dalam "Lookism" digambarkan dengan keren, ganteng/cantik dan tentunya modis. 

"Saya awalnya membuat karakter dari para model-model online shopping," Tae Joon mengaku menyerap inspirasi dari orang-orang di sekitar.

Sebulan lagi, komik "Lookism" yang tadinya hanya bisa dinikmati secara digital akan dicetak di Korea Selatan. "Lookism" juga akan diadaptasi ke dalam bentuk film dan drama di Negeri Ginseng. 

Tidak seperti kreator lain yang biasanya memilih berada di balik layar, Tae Joon rupanya tertarik untuk terjun langsung mewujudkan karakter buatannya jadi nyata.

"Saya juga ingin jadi aktor yang memerankannya," imbuh dia.