Hindari Perbedaan Pasca Musda Golkar Kalteng
Dalam politik, tidak boleh ada dendam abadi. Jadi, siapapun nanti yang terpilih, jangan ada lagi sikap dulu berbeda, sekarang pun berbeda. Hilangkan sikap itu dan mari bersam-sama membesarkan Partai Golkar,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Para kader Partai Golongan Karya di Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan tetap bersatu dan menghindari perbedaan pascaterpilihnya Ketua DPD baru di Musyawarah Daerah Golkar Kalteng VII.
Forum ini harus dijadikan rekonsiliasi karena Setiap orang memiliki masa lalu namun Tuhan sudah menciptakan setiap orang punya masa depan, kata Ketua Harian DPD Partai Golkar Andi Muhammad Nurdin Halid saat membuka Musda Golkar Kalteng di Palangka Raya, Sabtu.
"Dalam politik, tidak boleh ada dendam abadi. Jadi, siapapun nanti yang terpilih, jangan ada lagi sikap dulu berbeda, sekarang pun berbeda. Hilangkan sikap itu dan mari bersam-sama membesarkan Partai Golkar," tambahnya.
Nurdin mengklaim partai Golkar akan bangkit dan semakin besar di provinsi ini, setelah melihat loyalitas Plt Ketua Golkar Kalteng Mukhtarudin maupun dukungan dan pernyataan dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Dia mengatakan, Mukhtarudin setelah Musda akan langsung menjabat Koordinator Wilayah Kalteng dan Wakil Sekretaris Pemenangan Pemilu wilayah Kalimantan, dan pernyataan Gubernur sangat terlihat bernurani kuning yang menjadi simbol Partai Golkar.
"Pembacaan Panca Bakti Ikra Partai Golkar yang hanya diikuti para kader, namun juga Gubernur ikut mengucapkannya. Bahkan sangat keras saya dengar. Ini yang menguatkan keyakinan saya bahwa Golkar akan semakin besar di Kalteng," kata Nurdin.
Sementara itu, Plt Ketua Golkar Kalteng Mukhtarudin mengharapkan Musda ke-VII ini lebih mementingan kepentingan bersama dan bertujuan memajukan partai berlambang pohon beringin di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila.
Dia mengatakan Musda ini harus menjadi forum berrefleksi secara jujur, seluruh kader juga harus menyatukan langkah mempercepat konsolidasi. Persatuan interal juga harus menjadi hal mutlak serta tidak bisa ditawar-tawar lagi.
"Saya hanya dua bulan efektif bekerja sebagai Plt Ketua Golkar Kalteng, tapi percayalah pengabdian dan kecintaan saya terhadap partai ini tidak akan pernah habis. Saya meminta maaf apabila selama menjabat ada hal-hal yang kurang berkenan," demikian Mukhtarudin.
Forum ini harus dijadikan rekonsiliasi karena Setiap orang memiliki masa lalu namun Tuhan sudah menciptakan setiap orang punya masa depan, kata Ketua Harian DPD Partai Golkar Andi Muhammad Nurdin Halid saat membuka Musda Golkar Kalteng di Palangka Raya, Sabtu.
"Dalam politik, tidak boleh ada dendam abadi. Jadi, siapapun nanti yang terpilih, jangan ada lagi sikap dulu berbeda, sekarang pun berbeda. Hilangkan sikap itu dan mari bersam-sama membesarkan Partai Golkar," tambahnya.
Nurdin mengklaim partai Golkar akan bangkit dan semakin besar di provinsi ini, setelah melihat loyalitas Plt Ketua Golkar Kalteng Mukhtarudin maupun dukungan dan pernyataan dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Dia mengatakan, Mukhtarudin setelah Musda akan langsung menjabat Koordinator Wilayah Kalteng dan Wakil Sekretaris Pemenangan Pemilu wilayah Kalimantan, dan pernyataan Gubernur sangat terlihat bernurani kuning yang menjadi simbol Partai Golkar.
"Pembacaan Panca Bakti Ikra Partai Golkar yang hanya diikuti para kader, namun juga Gubernur ikut mengucapkannya. Bahkan sangat keras saya dengar. Ini yang menguatkan keyakinan saya bahwa Golkar akan semakin besar di Kalteng," kata Nurdin.
Sementara itu, Plt Ketua Golkar Kalteng Mukhtarudin mengharapkan Musda ke-VII ini lebih mementingan kepentingan bersama dan bertujuan memajukan partai berlambang pohon beringin di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila.
Dia mengatakan Musda ini harus menjadi forum berrefleksi secara jujur, seluruh kader juga harus menyatukan langkah mempercepat konsolidasi. Persatuan interal juga harus menjadi hal mutlak serta tidak bisa ditawar-tawar lagi.
"Saya hanya dua bulan efektif bekerja sebagai Plt Ketua Golkar Kalteng, tapi percayalah pengabdian dan kecintaan saya terhadap partai ini tidak akan pernah habis. Saya meminta maaf apabila selama menjabat ada hal-hal yang kurang berkenan," demikian Mukhtarudin.