Jakarta (Antara Kalteng) - Ikatan Motor Indonesia Pusat memprogramkan standarisasi penyelenggaraan event otomotif di Tanah Air guna kemajuan olahraga bermotor.
"Standarisasi dilakukan secara bertahap ini agar event di Indonesia lebih berkualitas dan efektif," kata Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Sadikin Aksa saat memberikan sambutan pada acara Workshop IMI tahun 2016 di Jakarta, Selasa.
Menurut Aksa, saat ini kegiatan penyelenggaraan kejuaraan otomotif di Indonesia mencapai 1.400 lebih event baik dilakukan klub bermotor, tingkat daerah maupun nasional.
Namun, kata dia, standarnya berbeda-beda tergantung siapa yang menyelenggarakan, ada yang standarnya bagus, tapi ada juga yang rendah.
"Kedepannya semua event otomotif di seluruh daerah mempunyai standar yang sama, jadi jangan hanya satu penyelenggara yang bisa menggelar event yang bagus, tapi bisa menjadi standar bagi penyelenggara lainnya," katanya.
Sadikin mengatakan sejak dirinya yang baru terpilih sebagai Ketua IMI Pusat ini pengurus pusat belajar dari pengalaman induk organisasi IMI yaitu induk organisasi olahraha kendaraan bermotor dunia FIA/FIM.
"Kami juga melihat mereka (FIA/FIM) dulunya secara bertahap menstandarkan event di seluruh dunia, hal itu diketahui saat kami mengikuti kegiatan yang sama yaitu workshop empat tahun lalu di Italia," ujarnya.
Saat itu penyelenggaraan event dunia seperti balap mobil formula 1 (F1) berbeda dengan event kelas internasional lainnya sehingga dibuatkan standar yang sama.
Dia mengatakan, target utama pengurus IMI pusat yakni bagaimana produk yang ada di Indonesia menjadikan event kejuaraan otomotif itu menjadi tempat promosi mereka.
Banyak sekali event otomotif dapat sponsor atau produk atas belas kasian atau pertemanan, bukan berdasarkan komersil.
Apalagi saat ini, kata Sadikin di Indonesia belum ada event olahraga yang dilakukan secara komersil termasuk cabang olahraga sepakbola.
"Jadi IMI akan berupaya yang melakukan pertama sebagai penyelenggara event secara komersial, tapi juga harus mengutamakan `safety` karena olahraga kita merupapakan olahraga berbahaya. Oleh karena itu tanpa mengurangi keselamatan dan komersil kita tingkatkan," jelas dia.
Di samping itu kedepannya IMI melakukan standarisasi klub, karena selama ini pihaknya hanya memberikan `award` kepada pengprov IMI terbaik, sedangkan klub ditingkat pusat sehingga klub penyelenggaraan terbaik juga bisa mendapat apresiasi.
Workshop yang pertama kali digelar IMI ini diikuti puluhan pengurus provinsi di Tanah Air dan sejumlah klub olahraga bermotor dari berbagai daerah yang digelar 25-26 Oktober 2016.
Berita Terkait
DPRD jembatani aspirasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kotim dan Pemda
Senin, 7 Oktober 2024 18:00 Wib
Perkuat peran di daerah, ICMI Murung Raya studi banding ke Yogyakarta
Selasa, 25 Juni 2024 19:00 Wib
Ikatan Motor Indonesia gelar uji kompetensi
Senin, 27 Mei 2024 16:59 Wib
Witan sebut ikatan mental pemain sudah terjalin dengan baik
Sabtu, 11 Mei 2024 19:57 Wib
Iluni UPR dukung optimalisasi lahan pertanian, wujudkan swasembada pangan nasional
Rabu, 17 Januari 2024 16:17 Wib
Pj Bupati Barut minta apoteker awasi peredaran obat rawan disalahgunakan
Sabtu, 21 Oktober 2023 20:21 Wib
Rencana merevitalisasi jembatan Kayu Mandomai tidak ganggu APBD Kapuas
Kamis, 19 Oktober 2023 15:03 Wib
DPRD Palangka Raya apresiasi keberhasilan IODI lulus ke PON XXI
Rabu, 6 September 2023 17:20 Wib