Tokyo (ANTARA News) - Sutradara Nia Dinata mengatakan apresiasi publik
Jepang terhadap film-film Indonesia yang tayang di Festival Film
Internasional Tokyo (TIFF), membuatnya terkesan.
Menurut Nia,
Rabu, penghargaan yang diberikan masyarakat Jepang sudah terlihat mulai
dari pelaksanaan karpet merah TIFF ke-29 pada Selasa (25/10), yang turut
dihadiri Perdana Menteri Shinzo Abe.
Ia mengaku kaget ketika disodori poster film "Three Sassy Little Sisters" untuk ditanda tangan saat gelaran karpet merah.
Tidak
hanya itu, setelah penayangan "Three Sassy Little Sisters" hari ini di
Toho Cinema Roppongi Hills, Nia juga tidak menyangka bahwa salah satu
penonton mengaku cukup mengenal lagu-lagu Titiek Puspa jaman dulu.
Hal
yang sama juga dirasakan Shanty Paredes dan Tara Basro. Tara mengatakan
suasana di TIFF, khususnya di karpet merah, jauh berbeda dibandingkan
ajang festival lain.
"Kalau di sini orangnya lebih menyenangkan, lebih seru," katanya, yang dibenarkan oleh Shanty.
Nia
Dinata, Shanty Paredes, Tara Basro dan Tatyana Akman hadir di Tokyo
untuk mengikuti serangkaian acara TIFF, di antaranya karpet merah, sesi
pemutaran film, dan tanya jawab bersama penonton.
Crosscut Asia
Film
garapan Nia Dinata "Three Sassy Little Sisters" atau "Ini Kisah Tiga
Dara" merupakan satu dari 10 film Indonesia yang tayang di program
Crosscut Asia #3: Colorful Indonesia, TIFF.
Nia berpendapat,
film-film yang terpilih tersebut telah mewakili warna Indonesia.
"Menurut aku, dari segi sutradaranya, sangat mewakili," katanya.
Namun,
ujarnya, berapa pun banyaknya film Indonesia yang tayang di sebuah
festival, meski hanya satu judul saja sudah dapat mewakili warna
Indonesia.
"Karena film itu kan potongan dari gambaran Indonesia," ujarnya.