Bantu Korban Gempa Aceh, Masyarakat Kotawaringin Timur Lakukan Penggalangan Dana
Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengumpulkan bantuan untuk korban gempa bumi di Aceh dengan dikoordinasi Palang Merah Indonesia.
"Kami mengajak masyarakat untuk kita bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana gempa bumi di Aceh. Mereka sangat membutuhkan bantuan," kata Kepala Markas PMI Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Rabu.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada 7 Desember lalu menimbulkan lebih dari 100 korban jiwa. Kerusakan bangunan dan rumah warga juga sangat parah sehingga banyak warga yang terpaksa bertahan di pengungsian.
Korban selamat kini dihadapkan masalah baru yakni tidak ada tempat tinggal lantaran rumah mereka rusak berat akibat gempa. Mereka juga harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, padahal mereka belum bisa beraktivitas secara normal.
Penggalangan dana bertujuan membantu meringankan beban yang sedang dihadapi korban gempa. Bantuan suka rela itu juga menjadi bentuk dukungan masyarakat Kotawaringin Timur agar korban gempa tetap sabar dan kuat menjalani cobaan hidup.
Penggalangan dana dilakukan di sejumlah lokasi seperti simpang empat Tugu Proklamasi di Jalan Achmas Yani, simpang empat bundaran kantor bupati, markas PMI di Jalan Achmad Yani dan lokasi lainnya. Relawan juga menghimpun dana dari kalangan aparatur sipil negara dengan mendatangi kantor-kantor pemerintah.
"Berbagai komunitas sepeda dan sepeda motor juga banyak membantu penggalangan dana. Seluruh bantuan yang terkumpul nantinya akan diserahkan ke PMI Pusat untuk disalurkan ke lokasi bencana," kata Yusuf.
PMI juga mengirim relawan terdiri dari dokter dan perawat untuk membantu korban gempa di lokasi bencana. Berbagai bantuan itu diharapkan dapat membantu masyarakat kembali pulih dan bangkit untuk kembali menatap hidup dan masa depan.
"Kami mengajak masyarakat untuk kita bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana gempa bumi di Aceh. Mereka sangat membutuhkan bantuan," kata Kepala Markas PMI Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Rabu.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada 7 Desember lalu menimbulkan lebih dari 100 korban jiwa. Kerusakan bangunan dan rumah warga juga sangat parah sehingga banyak warga yang terpaksa bertahan di pengungsian.
Korban selamat kini dihadapkan masalah baru yakni tidak ada tempat tinggal lantaran rumah mereka rusak berat akibat gempa. Mereka juga harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, padahal mereka belum bisa beraktivitas secara normal.
Penggalangan dana bertujuan membantu meringankan beban yang sedang dihadapi korban gempa. Bantuan suka rela itu juga menjadi bentuk dukungan masyarakat Kotawaringin Timur agar korban gempa tetap sabar dan kuat menjalani cobaan hidup.
Penggalangan dana dilakukan di sejumlah lokasi seperti simpang empat Tugu Proklamasi di Jalan Achmas Yani, simpang empat bundaran kantor bupati, markas PMI di Jalan Achmad Yani dan lokasi lainnya. Relawan juga menghimpun dana dari kalangan aparatur sipil negara dengan mendatangi kantor-kantor pemerintah.
"Berbagai komunitas sepeda dan sepeda motor juga banyak membantu penggalangan dana. Seluruh bantuan yang terkumpul nantinya akan diserahkan ke PMI Pusat untuk disalurkan ke lokasi bencana," kata Yusuf.
PMI juga mengirim relawan terdiri dari dokter dan perawat untuk membantu korban gempa di lokasi bencana. Berbagai bantuan itu diharapkan dapat membantu masyarakat kembali pulih dan bangkit untuk kembali menatap hidup dan masa depan.