Palangka Raya (Antara Kalteng) - Yayasan BOS menerima laporan lengkap dengan foto ada sekelompok orang diduga di areal PT Susantri Permai desa Tumbang Puroh Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah membunuh dan kemudian memasak satu individu orangutan.
Laporan dari orang tanpa identitas ini pembunuhan orangutan dengan cara ditembak dan kemudian dimasak untuk dikonsumsi terjadi sekitar 28 Januari 2017, kata Humas Yayasan BOS Monterado Fritman di Palangka Raya, Selasa.
"Kalau hanya sekedar informasi tanpa foto, apalagi melalui pesan dan tanpa identitas jelas, kita tidak percaya. Tapi pelapor juga menyampaikan beberapa foto dari saat orangutan di tembak, dipotong-potong hingga dimasak agar bisa dikonsumsi," tambahnya.
Laporan dilengkapi foto tersebut membuat Yayasan BOS geram dan langsung berkoordinasi dengan Penegak Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum HLK) yang ada di Kalteng untuk ditindaklanjuti karena pihak perusahaan diduga mengetahui permasalahan ini.
Monterado mengatakan data dikirim pelapor tanpa identitas ini relatif lengkap, mulai dari waktu kejadian, nama saksi mata yang mengetahui kronologis dari awal, foto-foto hingga adanya ancaman dari perusahaan agar tidak mempublikasikan pembunuhan orangutan ini.
"Kita mengutuk keras pembunuhan orangutan di areal PT Susantri Permai ini. Apalagi laporan yang sampai ke kita para saksi mata diancam dan takut untuk menceritakannya kepada siapapun. Ini harus diproses serius agar tidak terulang lagi pembunuhan terhadap satwa yang dilindungi," ucapnya.
Kronologis pembunuhan orangutan ini terjadi, Sabtu (28/1), di areal PT Susantri Permai seorang operator Jhondare sedang melangsir buah sawit bertemu dan dikejar orangutan. Operator tersebut pun lari menuju camp pekerja lainnya untuk menghindari kejaran.
Setelah sampai di camp, operator Jhondare itu pun menceritakan pertemuan dan pengejaran orangutan tersebut kepada pekerja maupun warga sekitar. Pekerja lain bersama warga pun mencari orangutan tersebut dan baru bertemu di Blog F11 atau F12.
"Seseorang dari pekerja maupun warga itu ada membawa senapan lalu menembak orangutan tersebut. Orangutan itu pun mati, kemudian dikuliti dan dipotong-potong untuk dimasak serta dikonsumsi. Ini kronologi singkat yang kami terima dari orang tanpa identitas itu," demikian Monterado.