Buntok (Antara Kalteng) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengatakan gerakan sayang ibu upaya tingkatkan kualitas hidup perempuan.
Kepala Dinas PPKBP3A Barsel, Suriadi Kurnain di Buntok, Senin mengatakan gerakan sayang ibu ini dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan.
"Karena melalui kegiatan ini akan diidentifikasi masalah yang menyebabkan kematian ibu dan hal itu merupakan faktor determinan yang perlu diperhatikan," kata Suryadi Kurnain yang juga Ketua GSI Barsel itu.
Menurut dia, pembentukan kualitas sumber daya manusia ditentukan sejak janin didalam kandungan, karena perkembangan otak terjadi selama hamil hingga usia anak hingga lima tahun.
"Kesehatan ibu dan anak faktor paling strategis untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)," kata Suriadi.
Oleh karena itu pihaknya secara rutin melaksanakan pembinaan terhadap satgas GSI untuk terus meningkatkan pengetahuan anggota satgas tentang berbagai program tersebut.
Sementara Kabid PPPA, Ertha mengatakan, melalui pembinaan-pembinaan tersebut dirinya berharap pemerintah desa ataupun kelurahan dapat mengambil langkah-langkah preventif guna menekan angka kematian ibu.
"Program GSI yang kita laksanakan secara rutin dalam setiap tahunnya ini dapat menjadi momentum untuk memperhatikan dan memprioritaskan peningkatan gizi pada ibu hamil," demikian Ertha.