Waduh! Masyarakat Kotim Khawatir Pantai Ujung Pandaran Tinggal Kenangan

id pantai Ujung Pandaran, aset wisata, Masyarakat Kotim Khawatir Pantai Ujung Pandaran Tinggal Kenangan

Waduh! Masyarakat Kotim Khawatir Pantai Ujung Pandaran Tinggal Kenangan

Sudah puluhan rumah warga di Pantai Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur, ambruk maupun dirobohkan akibat pondasinya terkikis abrasi beberapa tahun terakhir. Masyarakat berharap masalah ini menjadi perhatian pemerintah pusat agar dicarikan sol

Sampit (Antara) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, khawatir keindahan objek wisata pantai Ujung Pandaran tinggal kenangan karena abrasi yang menghantam pantai itu makin parah akibat kuatnya gelombang laut Jawa.

"Saya lihat kerusakannya sangat parah. Gazebo dan beberapa aset wisata yang dulu dibangun dengan bagus di sepanjang pantai kini habis. Pantainya juga makin menyusut. Kalau lambat ditangani, kami khawatir semua akan habis karena abrasi," kata Alfisyahrie, salah satu pengunjung pantai Ujung Pandaran, Senin.

Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata kebanggaan masyarakat Kotawaringin Timur yang makin diminati wisatawan.

Pengunjung yang datang bahkan berasal dari kabupaten dan kota lain di Kalimantan Tengah.

Kuatnya gelombang terus menggerus pantai yang berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat kota Sampit. Saat ini dampak abrasi sudah menggerus pantai dekat jalan di objek wisata tersebut.

Jika tidak ditangani tahun ini, warga setempat memprediksi dampak abrasi akan menghancurkan jalan, rumah betang dan fasilitas wisata lainnya yang dibangun pemerintah di kawasan itu.

Berdasarkan data, selama lima tahun terakhir hampir 30 rumah warga terpaksa dirobohkan karena pondasi rumah ambles tergerus abrasi. Korban abrasi rencananya akan direlokasi ke rumah yang sudah dibangun pemerintah di lokasi yang aman abrasi.

"Dalam setahun ini, perbandingan saat musim libur lebaran tahun lalu dan lebaran tahun ini, kami hitung pantai yang tergerus abrasi lebih dari 15 meter. Kami sangat berharap pemerintah pusat segera merealisasikan program sabuk pantai untuk mengatasi abrasi ini," harap Penjabat Kepala Desa Ujung Pandaran, Muslih.

Informasi dari Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, lelang perencanaan sabuk pantai sudah dilaksanakan sampai dua kali oleh pemerintah pusat, namun tetap tidak ada yang berminat atau mendaftar sehingga dilakukan evaluasi dan anggaran perencanaan ditambah. Lelang ketiga rencananya dilaksanakan Juli nanti. Pelaksanaan pekerjaan fisik sabuk pantai rencananya pada September hingga November 2017.

Sabuk pantai berupa pemasangan kantong serat kain kuat berbentuk semacam pipa besar berdiameter satu meter yang akan diisi pasir. Sebelumnya tim pemerintah pusat sudah melakukan survei dan penentuan titik nol pembuatan sabuk pantai sepanjang 2.500 meter.