Wabup Kotim pimpin gerakan bersih-bersih Pantai Ujung Pandaran
Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Irawati memimpin gerakan bersih-bersih di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, pasca libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Dari ujung ke ujung pantai saya melihat banyak sekali sampah berserakan. Saya mohon kerja sama semua pihak, baik itu pengelola tempat wisata, pemerintah desa maupun kecamatan, hingga pengunjung. Mari kita jaga kebersihan pantai ini,” kata Irawati di Desa Ujung Pandaran, Minggu.
Kegiatan gotong royong membersihkan Pantai Ujung Pandaran tersebut melibatkan antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Protokoler dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Irawati mengungkapkan kekecewaannya lantaran kondisi tersebut terus berulang, terutama setelah momentum libur panjang seperti libur Lebaran.
Dia menyoroti pedagang di tempat wisata yang dinilai tidak ada inisiatif untuk membersihkan pantai. Kesadaran pengunjung terhadap kebersihan juga masih kurang. Kebanyakan sampah bekas makanan dan minuman ditinggalkan begitu saja di pantai.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata unggulan Kotim. Tak jarang wisatawan dari luar daerah datang berkunjung, baik itu dari kabupaten tetangga hingga luar pulau.
Namun, kondisi yang kotor justru membuat citra Pantai Ujung Pandaran menjadi negatif bagi wisatawan luar. Hal ini pun diakui Irawati yang sempat bertemu dan meminta pendapat wisatawan dari luar daerah.
Baca juga: Kapal perdana arus balik turunkan 261 penumpang di Pelabuhan Sampit
“Tadi malam saya bertemu wisatawan dari Jakarta, mereka mengeluhkan kondisi pantai yang kotor padahal suasananya sudah bagus, tapi karena kotor itu yang malah memberi kesan negatif bagi mereka yang akan dibawa ke daerah asalnya,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Irawati terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan pantai, minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, baik atau buruknya citra suatu daerah tentu akan berdampak terhadap masyarakat setempat.
Irawati juga dengan tegas mengingatkan Pemerintah Kecamatan Teluk Sampit, Pemerintah Desa Ujung Pandaran dan sekitarnya agar betul-betul mengawasi dan peduli dengan lingkungan masing-masing.
Informasi tambahan, Pantai Ujung Pandaran terletak di Kecamatan Teluk Sampit berjarak kurang lebih 85 kilometer dari pusat Kota Sampit, Ibu Kota Kotim. Pantai yang menghadap Laut Jawa ini menyajikan panorama yang indah bagi wisatawan.
Selain itu, di kawasan tersebut terdapat objek wisata religi berupa kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As’ad Al Banjari yang banyak didatangi peziarah dari luar daerah.
Sejak H+1 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, Pantai Ujung Pandaran diserbu wisatawan baik dari Kotim maupun daerah lainnya, seperti Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat, Katingan, dan Kota Palangka Raya.
Sayangnya, sebagian wisatawan yang datang tidak mempunyai kepedulian untuk turut menjaga kebersihan objek wisata tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sampah yang berserakan pasca momentum liburan.
Baca juga: Pelindo jelaskan tantangan pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit
Baca juga: Seorang anak tenggelam di Ujung Pandaran, BPBD minta wisatawan tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: Warga antusias bersilaturahim dengan Bupati Kotim
“Dari ujung ke ujung pantai saya melihat banyak sekali sampah berserakan. Saya mohon kerja sama semua pihak, baik itu pengelola tempat wisata, pemerintah desa maupun kecamatan, hingga pengunjung. Mari kita jaga kebersihan pantai ini,” kata Irawati di Desa Ujung Pandaran, Minggu.
Kegiatan gotong royong membersihkan Pantai Ujung Pandaran tersebut melibatkan antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Protokoler dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Irawati mengungkapkan kekecewaannya lantaran kondisi tersebut terus berulang, terutama setelah momentum libur panjang seperti libur Lebaran.
Dia menyoroti pedagang di tempat wisata yang dinilai tidak ada inisiatif untuk membersihkan pantai. Kesadaran pengunjung terhadap kebersihan juga masih kurang. Kebanyakan sampah bekas makanan dan minuman ditinggalkan begitu saja di pantai.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata unggulan Kotim. Tak jarang wisatawan dari luar daerah datang berkunjung, baik itu dari kabupaten tetangga hingga luar pulau.
Namun, kondisi yang kotor justru membuat citra Pantai Ujung Pandaran menjadi negatif bagi wisatawan luar. Hal ini pun diakui Irawati yang sempat bertemu dan meminta pendapat wisatawan dari luar daerah.
Baca juga: Kapal perdana arus balik turunkan 261 penumpang di Pelabuhan Sampit
“Tadi malam saya bertemu wisatawan dari Jakarta, mereka mengeluhkan kondisi pantai yang kotor padahal suasananya sudah bagus, tapi karena kotor itu yang malah memberi kesan negatif bagi mereka yang akan dibawa ke daerah asalnya,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Irawati terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan pantai, minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, baik atau buruknya citra suatu daerah tentu akan berdampak terhadap masyarakat setempat.
Irawati juga dengan tegas mengingatkan Pemerintah Kecamatan Teluk Sampit, Pemerintah Desa Ujung Pandaran dan sekitarnya agar betul-betul mengawasi dan peduli dengan lingkungan masing-masing.
Informasi tambahan, Pantai Ujung Pandaran terletak di Kecamatan Teluk Sampit berjarak kurang lebih 85 kilometer dari pusat Kota Sampit, Ibu Kota Kotim. Pantai yang menghadap Laut Jawa ini menyajikan panorama yang indah bagi wisatawan.
Selain itu, di kawasan tersebut terdapat objek wisata religi berupa kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As’ad Al Banjari yang banyak didatangi peziarah dari luar daerah.
Sejak H+1 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, Pantai Ujung Pandaran diserbu wisatawan baik dari Kotim maupun daerah lainnya, seperti Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat, Katingan, dan Kota Palangka Raya.
Sayangnya, sebagian wisatawan yang datang tidak mempunyai kepedulian untuk turut menjaga kebersihan objek wisata tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sampah yang berserakan pasca momentum liburan.
Baca juga: Pelindo jelaskan tantangan pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit
Baca juga: Seorang anak tenggelam di Ujung Pandaran, BPBD minta wisatawan tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: Warga antusias bersilaturahim dengan Bupati Kotim