Bupati Barut Panen Jagung Lahan Tanpa Bakar
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah bersama sejumlah pejabat melakukan panen jagung perdana yang merupakan lahan pertanian yang dibuka tanpa membakar lahan di Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru, Rabu.
Lahan jagung yang dibuka dan ditanam tahap pertama di Desa Sabuh dengan luas sekitar 50 hektare mampu menghasilkan kurang lebih 70 persen produksi dari luas tanam yang disediakan.
Lahan masyarakat yang dibuka bekerjasama dengan Perusahaan Daerah "Batara Membangun" dinilai berhasil dengan sistem tanam bagi hasil saling menguntungkan.
"Semoga panen perdana ini mampu meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat di desa setempat," kata Bupati Nadalsyah usai panen perdana.
Menurut Nadalsyah kegiatan ini dilakukan sebagai bukti perhatian pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat bukan hanya di Desa Sabuh tetapi juga didesa desa lain yang produktif untuk pengembangan dan penanaman jagung.
"Semoga dengan panen ini bisa dijadikan contok masyarakat luas bahwa didaerah kita juga bisa berhasil melakukan tanam jangung dengan pembukaan lahan tanpa membakar," kata dia.
Dia mengharapkan kedepannya masyarakat akan tergiur atau termotivasi untuk mengembangkan pertanian jagung di Kabupaten Barito Utara sebab program ini menjadi peluang kerja yang baik dan dapat diandalkan.
"Mayarakat tidak perlu lagi mencari pekerjaan lain apalagi di daerah lain jauh dari kampung halaman dan keluarga marilah kita kelola lahan kita karena kita yakin pekerjaan ini bisa di andalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat banyak," ujarnya.
Kabupaten Barito Utara diberi target oleh pemerintah pusat untuk membuka lahan pertanian tanaman jagung mencapai 52.000 hektare pada sembilan kecamatan hingga tahun 2020.
"Kami mendapat kepercayaan pemerintah pusat membuka tanaman jagung skala besar, sehingga ditargetkan hingga empat tahun ke depan Barito Utara akan menjadi lumbung tanaman jagung di Kalteng," katanya pula.
Lahan jagung yang dibuka dan ditanam tahap pertama di Desa Sabuh dengan luas sekitar 50 hektare mampu menghasilkan kurang lebih 70 persen produksi dari luas tanam yang disediakan.
Lahan masyarakat yang dibuka bekerjasama dengan Perusahaan Daerah "Batara Membangun" dinilai berhasil dengan sistem tanam bagi hasil saling menguntungkan.
"Semoga panen perdana ini mampu meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat di desa setempat," kata Bupati Nadalsyah usai panen perdana.
Menurut Nadalsyah kegiatan ini dilakukan sebagai bukti perhatian pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat bukan hanya di Desa Sabuh tetapi juga didesa desa lain yang produktif untuk pengembangan dan penanaman jagung.
"Semoga dengan panen ini bisa dijadikan contok masyarakat luas bahwa didaerah kita juga bisa berhasil melakukan tanam jangung dengan pembukaan lahan tanpa membakar," kata dia.
Dia mengharapkan kedepannya masyarakat akan tergiur atau termotivasi untuk mengembangkan pertanian jagung di Kabupaten Barito Utara sebab program ini menjadi peluang kerja yang baik dan dapat diandalkan.
"Mayarakat tidak perlu lagi mencari pekerjaan lain apalagi di daerah lain jauh dari kampung halaman dan keluarga marilah kita kelola lahan kita karena kita yakin pekerjaan ini bisa di andalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat banyak," ujarnya.
Kabupaten Barito Utara diberi target oleh pemerintah pusat untuk membuka lahan pertanian tanaman jagung mencapai 52.000 hektare pada sembilan kecamatan hingga tahun 2020.
"Kami mendapat kepercayaan pemerintah pusat membuka tanaman jagung skala besar, sehingga ditargetkan hingga empat tahun ke depan Barito Utara akan menjadi lumbung tanaman jagung di Kalteng," katanya pula.