Perubahan Cuaca Jadi Tantangan Paskibra Kotawaringin Timur

id Paskibra Kotawaringin Timur, Ipda Budiman, Perubahan Cuaca Jadi Tantangan Paskibra Kotawaringin Timur

Perubahan Cuaca Jadi Tantangan Paskibra Kotawaringin Timur

Sebanyak 71 anggota Paskibra Kotim menjalani karantina dan latihan di Stadion 29 November Sampit, Kamis (3/8/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan bagi 71 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, yang saat ini mulai menjalani karantina latihan pengibaran bendera merah putih.

"Kemampuan dan kekompakan para anggota ini sudah mulai terlihat. Hanya saja, cuaca yang kurang mendukung membuat kesehatan para anggota sedikit menurun dan itu menjadi kendala yang harus dihadapi saat berlangsungnya latihan," kata Koordinator Pelatih Paskibra Kotawaringin Timur, Ipda Budiman di Sampit, Kamis.

Karantina dan latihan pengibaran bendera dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit sejak Selasa (1/8) lalu. Anggota Paskibra yang merupakan pelajar pilihan dari 17 kecamatan itu dikarantina di asrama Badan Kepegawaian Daerah yang ada di belakang stadion. Upacara peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti akan dilaksanakan di stadion tersebut.

Peserta diajarkan baris berbaris yang benar oleh para instruktur, untuk nantinya mengibarkan bendera merah putih. Pekan pertama latihan, para intruktur menekankan latihan baris berbaris sambil mencari dan menyusun formasi, sedangkan pemilihan tim pembawa dan pengibar bendera baru akan ditentukan pada pekan kedua nanti.

"Selain baris berbaris, anggota Paskibra juga diberikan beberapa materi lain, seperti untuk meningkatkan kekompakan dan penguatan mental mereka sebagai putra putri penerus bangsa. Materi lainnya yaitu tentang aturan berlalu lintas serta bahaya narkoba," kata Budiman.

Tahun ini Kotawaringin Timur juga mengirim empat pelajar untuk menjadi bagian Paskibra di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Sayangnya, dua orang yang diikutkan seleksi Paskibraka di tingkat nasional tidak berhasil terpilih.