Jakarta (Antara Kalteng) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggratiskan biaya tarik tunai antarbank melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), sebagai kompensasi terjadinya gangguan terhadap 5.700 ATM BCA karena satelit Telkom-1 yang tidak berfungsi dengan normal.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan selama proses pemindahan dari satelit Telkom-1 (reroute), BCA akan mengganti biaya tarik tunai antarbank oleh nasabah, pada akhir bulan. Tarif tarik tunai dari rekening BCA melalui ATM bank lain adalah Rp7.500 per penarikan.
"Tapi hanya tarik tunai yang biayanya kami bebaskan, untuk layanan lain seperti cek saldo, transfer, tarifnya tetap karena nasabah bisa menggunakan layanan internet banking, mobile banking dan lainnya, tidak perlu gunakan ATM," ujar dia.
Menurut Jahja, pemulihan ATM BCA yang terkena masalah ini akan selesai dalam waktu dua sampai tiga pekan.
BCA, kata Jahja, menyiapkan dana tunai sebesar Rp50 miliar hingga Rp70 miliar sebagai pengganti biaya tarik tunai antarbank ini. Jahja berharap dengan semakin cepatnya proses pemulihan 5.700 ATM dan 126 kantor kas yang bermasalah, diharapkan biaya yang dikeluarkan akan semakin rendah.
Menurut Jahja, saat ini nasabah BCA yang menggunakan ATM bank lain sebagai media transaksi sebesar 100.000 sampai 400.000 nasabah.
Seperti diketahui, akibat gangguan atau anomali Satelit Telkom-1, sebanyak 30 persen atau 5.700 ATM dari total 17.210 unit ATM yang dimiliki BCA tidak beroperasi (offline).
BCA akan melakukan pemindahan satelit (reroute) dari Telkom-1 yang terganggu ke dua satelit, yakni sekitar 3.700 ATM ke Satelit Telkom-3S dan 2.000 ATM ke Satelit Apstar.
Sebelum insiden gangguan satelit ini, BCA menggunakan lima satelit untuk menopang jaringan teknologi dan informatikanya. Namun, dengan adanya keperluan untuk "reroute" tersebut, maka BCA menambah satu satelit lagi yakni Satelit Apstar.