Kepala DLH Pulpis Diisukan Tidak Harmonis Dengan Bawahannya, Ini Tindakan Inspektorat

id DLH Pulpis, inspektorat pemkab pulpis, surat kaleng

Kepala DLH Pulpis Diisukan Tidak Harmonis Dengan Bawahannya, Ini Tindakan Inspektorat

Lembaran surat kaleng yang menyatakan tidak percaya dengan Kepala DLH Kabupaten Pulang Pisau. (Istimewa)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau, Wartony, diisukan memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan bawahannya. Surat kaleng terkait adanya mosi tidak percaya dengan pimpinan DLH itu telah menyebar luas dari mulut ke telinga pemerintah daerah, khususnya di pemerintahan Kabupaten Pulang Pisau.

Kepala Inspektorat Kabupaten Pulang Pisau, Inspektur Sapri Junjung yang dikonfirmasi Antara mengatakan bahwa pihaknya akan mempelajari isi dari surat kaleng tersebut. Namun karena tidak ada tujuan dan pengirim yang tercantum, sehingga apakah ini hanya perbuatan dari oknum tertentu saja.

"Dari informasi yang kami terima selebaran itu tidak jelas siapa yang mengirimnya. Kami juga masih mencari informasi terkait lembaran lainnya," kata Sapri Junjung di Pulang Pisau, Rabu (30/8).

Kendati demikian, terang Sapri Junjung, pihaknya juga akan menindaklanjuti surat kaleng tersebut dan meminta keterangan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup, apakah benar ada ketidakharmonisan dengan bawahannya agar masalah ini tidak berpengaruh kepada pelayanan khususnya kepada masyarakat.

Dihubungi melalui telepon, Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat masih belum memberikan konfirmasi terkait adanya surat kaleng tersebut. Bahkan yang bersangkutan tidak mengangkat telepon konfirmasi wartawan untuk mengetahui kronologis yang sebenarnya terjadi.

Tidak diketahui pasti motif adanya surat kaleng tersebut. Selain tidak jelas pengirim dan pembuat surat pernyataan tersebut, surat ini telah menyebarluaskan di aparatur sipil Negara (ASN) setempat. Tidak jelas juga apakah motif surat tersebut ada berkaitan dengan semakin dekatnya tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) setempat.