Ini Bahayanya Kalau Tak Minum Obat Cacing

id obat cacing, filaria, kaki gajah, Ini Bahayanya Kalau Tak Minum Obat Cacing, Filariasis, tamiang layang, Simon Biring, dinkes barsel

Ini Bahayanya Kalau Tak Minum Obat Cacing

Kadis Kesehatan Kabuapten Barito Timur, dr Simon Biring. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah hingga saat ini terus menggencarkan sosialisasi penyakit Filariasis (Kaki Gajah) di 105 Desa dan Kelurahan yang ada di daerah itu.

Kadis Kesehatan dr Simon Biring didampingi Kabid PMK drh Voni di Tamiang Layang, Kamis, mengatakan ditahun ketiga pencegahan penyakit filariasis ini pihaknya meminta seluruh masyarakat yang ada di Bartim ikut mensukseskan program kesehatan melalui cegah penyakit filaria.

"Ayo makan obat cacing filaria. Ajak keluarga, anak dan saudara untuk meminumnya. Dapatkan obatnya secara gratis di Puskesmas terdekat," kata Simon.

Keuntungan dari minum obat cacing filaria yakni membuat cacing tersebut mati dan tidak berkembang biak kembali.

Dijelaskannya, makan obat filaria yang disediakan Pemerintah bukan merupakan pengobatan yang diasumsikan masyarakat sebagai pengobatan murahan.

Sebab, kata dia, jika sudah terserang atau terkena penyakit kaki gajah maka akan berdampak permanen pada bagian tubuh.

"Tidak ada cara lain dalam menangani masalah penyakit kaki gajah selain memcegahnya dengan meminum obat cacing," tegasnya.

Tim Kesehatan Bartim melakukan sosialisasi sekaligus pencegahan penyakit kaki gajah di Puskesdes Banyu Landas, Kecamatan Benua Lima. Nampak warga ikut minum obat cacing filaria.
Foto : Dinkes Bartim

Voni menambahkan, pemerintah pusat menargetkan 65 persen warga dari jumlah penduduk tertanggulangi dalam pencegahan penyakit filaria.

Sampai dengan pekan kedua Oktober ini, jumlah warga yang berhasil tertanggulangi atau telah meminum obat sebanyak 4 persen dari jumlah penduduk sebanyak 113 ribu jiwa.

"Antusiasme warga pedesaan lebih tinggi dari pada warga diperkotaan," terangnya.

Pada tahun 2018 nanti, akan diadakan pretas untuk mendeteksi sel darah apakah masih ada cacing filaria atau sel telurnya.

Jika dalam pretas nanti masih ada ditemukan cacing filaria, maka program pencegahan penyakit kaki gajah akan diulang kembali.