4 Pelajar Tunarungu Terjaring Operasi Zebra, Ini yang Dilakukan Polisi

id operasi zebra telabang, pelajar Tuna rungu, AKBP Titis B

4 Pelajar Tunarungu Terjaring Operasi Zebra, Ini yang Dilakukan Polisi

Empat pelajar tunarungu berseragam Pramuka asal luar Provinsi Kalteng terjaring operasi Zebra Telabang 2017 yang dilaksanakan di Jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya, Senin (6/11/17). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Empat pelajar berseragam Pramuka dan menyandang tunarungu terjaring Operasi Zebra Telabang tahun 2017 yang digelar Direktorat Lalu Lintas Polda Kalteng di kawasan Jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya, Senin.

Para pelajar yang berasal dari luar Provinsi Kalteng yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi verbal itu tidak bisa mengelak dari operasi, ketika diberhentikan petugas yang sedang menjalankan tugasnya dalam kegiatan tersebut.

"Hari keenam Operasi Zebra Telabang Tahun 2017 diperkirakan ada sekitar 1.000 lebih pelanggar melakukan pelanggaran dan ditilang," kata Kasubdit Gakkum AKBP Titis. B, Senin.

Berdasarkan pantauan di lokasi operasi zebra tersebut, pihak kepolisian yang memberhentikan empat pelajar yang memiliki keterbatasan tersebut kesulitan berkomunikasi dengan mereka.

Alhasil, setelah panjang lebar komunikasi dengan petugas kepolisian. Empat pelajar yang mengenakan seragam Pramuka akhirnya bebas terjaring operasi yang dilakukan oleh petugas.

"Sulit kita komunikasi dengan mereka dan kasihan juga mereka berasal dari luar Provinsi Kalteng, makanya kita persilakan mereka melanjutkan perjalanannya," ucap salah satu petugas di lapangan.

Dalam operasi Zebra kali ini yang dilakukan Ditlantas Polda setempat, tidak hanya melakukan penindakan saja. Pihaknya juga melakukan teguran kepada pengendara yang tidak membawa surat menyurat kendaraan mereka.

Tidak hanya itu, guna mendekatkan diri kepada masyarakat. Pihaknya juga berupaya sebagai mungkin memberikan pelayanan baik dalam operasi zebra maupun dalam pelayanan apa saja.

Agar masyarakat tidak berpikiran bahwa polisi itu menakutkan bagi masyarakat. Bahkan kegiatan serupa tetap akan dilaksanakan hingga tanggal 14 November 2017.