Akhirnya! Pembuatan Sabuk Pantai Ujung Pandaran Dimulai

id Dinas Perikanan Kotim, Heriyanto, Sabuk Pantai Ujung Pandaran

Akhirnya! Pembuatan Sabuk Pantai Ujung Pandaran Dimulai

Kepala Dinas Perikanan Kotim, Heriyanto. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Sempat dikabarkan ditunda, pembuatan sabuk pantai di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diputuskan tetap dilaksanakan.

"Informasi sebelumnya tentang penundaan itu memang benar. Tapi setelah lelang konsultan pengawasnya berhasil, ini kemudian kembali dirundingkan dan ternyata kontraktor menyanggupi mengerjakan dengan waktu yang tersisa, makanya akhirnya ini diputuskan dilaksanakan," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Heriyanto di Sampit, Selasa.

Rencana pembuatan sabuk pantai itu sempat terkendala karena saat itu belum ada konsultan pengawas meski sudah ada kontraktor pemenang lelang pengerjaan fisik. Hal itulah yang kemudian membuat rencana pembuatan sabuk pantai itu sempat dikabarkan ditunda tahun 2018.

Pemerintah daerah bersyukur karena pembuatan sabuk pantai ini akhirnya diputuskan tetap dilaksanakan. Masyarakat berharap pembuatan sabuk pantai untuk menahan gelombang dan mencegah kerusakan lebih parah akibat abrasi di objek wisata Kotawaringin Timur itu, berjalan lancar.

Menurut Heriyanto, Kamis lalu pihak kontraktor sudah ke lokasi pembuatan sabuk pantai. Saat ini pekerjaan dimulai dengan membangun "direksi keet" dan persiapan lainnya.

Kontraktor mempunyai waktu 40 hari menyelesaikan pembuatan sabuk pantai tersebut. Pihak kontraktor sedang menunggu pengiriman material pembuatan sabuk pantai dari Semarang, namun mereka optimistis pekerjaan rampung sebelum 15 Desember nanti.

"Kita doakan saja semoga tidak ada kendala lagi karena sabuk pantai ini sangat kita butuhkan untuk menyelamatkan pantai Ujung Pandaran dari abrasi yang makin parah. Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan rencananya juga akan kembali menggelar sosialisasi kepada masyarakat Desa Ujung Pandaran," kata Heriyanto.

Pembuatan sabuk pantai berupa pemasangan kantong serat kain kuat berbentuk semacam pipa besar berdiameter satu meter yang akan diisi pasir merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebelumnya tim pemerintah pusat sudah melakukan survei dan penentuan titik nol pembuatan sabuk pantai sepanjang 2.500 meter.

Menurut Heriyanto, untuk membangun sabuk pantai sepanjang 2.500 meter ditambah jarak pembatas di setiap 20 meter sehingga total panjang sabuk menjadi 3.000 meter itu, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp13 miliar.

Namun mempertimbangkan waktu yang tersisa cukup singkat, pembangunan sabuk pantai pada 2017 ini rencananya hanya dilakukan sepanjang 1.200 meter dengan biaya sekitar Rp6 miliar lebih.

Pemerintah daerah khawatir dampak abrasi makin parah dan merusak aset-aset daerah yang ada di objek wisata berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat kota Sampit tersebut. Abrasi akibat kuatnya hantaman gelombang laut Jawa menimbulkan dampak yang sangat parah di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.

Dalam lima tahun terakhir, sudah lebih dari 20 rumah warga terpaksa dibongkar karena pondasinya ambles akibat abrasi yang terus meluas cukup cepat. Aset wisata juga menjadi korban. Sejumlah gajebo atau tempat santai yang dibuat permanen dari beton yang dibangun di pinggir pantai, kini hancur tak tersisa akibat parahnya abrasi yang terus menggerus pantai.

Kini abrasi terus meluas dan sudah hampir mencapai badan jalan di objek wisata. Jika tidak segera ditangani, abrasi dikhawatirkan akan kembali menghancurkan rumah warga dan aset wisata lainnya yakni pintu gerbang, rumah betang dan bangunan lain yang dibangun pemerintah di lokasi itu.