Nelayan Kotawaringin Timur Gelar Selamatan Kampung

id Kepala Desa Ujung Pandaran, Muslih, Selamatan Kampung

Nelayan Kotawaringin Timur Gelar Selamatan Kampung

Warga Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Kotim menggelar selamatan kampung atau doa bersama, Senin (20/11/2017) sore. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Nelayan di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggelar selamatan kampung yakni doa bersama untuk keselamatan masyarakat desa.

"Selamatan kampung ini dilakukan dengan berdoa bersama semoga para nelayan selamat di laut dan di darat, semakin banyak tangkapan ikan, kepiting, udang, dan semoga tambah berkah," kata Penjabat Kepala Desa Ujung Pandaran Muslih, di Sampit, Selasa.

Desa Ujung Pandaran memiliki penduduk sekitar 90 persen berprofesi sebagai nelayan. Desa ini juga merupakan konsentrasi terbesar keberadaan nelayan di Kotawaringin Timur.

Selamatan kampung merupakan upaya masyarakat setempat untuk berserah diri kepada Allah SWT, seraya berharap keamanan, kebaikan dan berkah selalu dilimpahkan untuk kampung dan masyarakat. Hal itu mengingat nelayan merupakan profesi yang berisiko tinggi karena cuaca buruk di laut sering datang secara mendadak.

Masyarakat menyadari betul bahwa hidup dan rezeki mereka datang dari Sang Pencipta, sehingga selain berusaha, berdoa menjadi kewajiban dan kekuatan yang tidak boleh dilupakan manusia sebagai makhluk.

Cuaca buruk di laut yakni angin kencang dan gelombang tinggi di laut, sering harus dihadapi para nelayan.

Pada masa paceklik karena tidak bisa melaut itu, tidak banyak yang bisa dilakukan nelayan. Karena itulah mereka berdoa agar mendapat tangkapan ikan dan kepiting yang banyak, sehingga hasilnya bisa ditabung, termasuk mengantisipasi saat tidak ada penghasilan ketika masa paceklik.

Kegiatan selamatan kampung yang dilaksanakan Senin (20/11) sore kemarin dipimpin ulama setempat dan dihadiri masyarakat serta aparatur desa dan kecamatan. Masyarakat dengan khusyuk mengikuti doa bersama tersebut.

Masyarakat juga menyajikan berbagai jenis bubur, kue tradisional, ketupat atau buras serta hidangan lainnya. Usai doa bersama, hidangan itu disantap bersama. Silaturahmi dan kekeluargaan sangat terasa.

"Selamatan kampung ini sebagai bentuk upaya masyarakat meminta perlindungan dan berkah dari Allah SWT. Semoga selalu diberi keselamatan dan hasil tangkapan yang banyak," kata Aswinnor, kepala desa terpilih yang rencananya dilantik Desember nanti untuk memimpin Desa Ujung Pandaran.

Desa Ujung Pandaran yang terletak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit juga merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur. Pantainya yang menghadap Laut Jawa memiliki pemandangan yang indah, sehingga sangat diminati wisatawan lokal dan luar daerah.

Pengembangan sektor pariwisata pantai ini diharapkan terus memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat setempat. Pemerintah daerah secara serius membenahi kawasan ini, agar makin menarik dikunjungi, termasuk dengan menggelar event-event pariwisata, di antaranya Tradisi Budaya Simah Laut yang akan dilaksanakan 26 November nanti.