Sampit (Antaranews Kalteng) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menginstruksikan seluruh sekolah meningkatkan pengawasan terhadap pelajar untuk mencegah mereka terlibat kenakalan remaja.
"Pembinaan dan pengawasan oleh sekolah harus ditingkatkan. Namun, masyarakat dan orangtua juga harus peduli karena para pelajar justru banyak menghabiskan waktu di luar jam sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Selasa.
Saat ini masyarakat diresahkan oleh bermunculan geng remaja yang umumnya beranggotakan pelajar. Masyarakat khawatir fenomena ini akan membawa dampak buruk, salah satunya yang akhir-akhir ini terjadi yakni perkelahian atau tawuran antargeng.
Selasa pagi, Polres Kotawaringin Timur menjemput sekitar 30 pelajar dari berbagai sekolah di Sampit. Mereka terlibat perkelahian antargeng dalam beberapa terakhir, bahkan ada yang menggunakan benda berbahaya, untungnya cepat dibubarkan polisi.
Mereka didata, dibina dan kemudian diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan negatif tersebut. Pihak sekolah dan orangtua juga ikut dipanggil untuk diminta komitmennya dalam mengawasi anak-anak mereka.
Menyikapi itu, Bima mengingatkan pihak sekolah untuk mencegah terjadinya tindakan negatif itu. Jika terjadi perkelahian melibatkan pelajar, pihak sekolah diminta cepat menanganinya agar tidak meluas, kemudian melaporkannya ke Dinas Pendidikan.
Jika tindakan para pelajar yang tergabung dalam berbagai geng itu sudah masuk ranah pidana, maka penanganannya menjadi kewenangan polisi. Namun Bima berharap hal itu tidak sampai terjadi dan harus dicegah dengan mengintensifkan pembinaan dan pengawasan.
Bima mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak sekolah yang membuat banyak program ekstrakurikuler untuk mengarahkan agar siswa tidak terjerumus pada kegiatan atau kelompok negatif.
Di antaranya seperti yang dilakukan SMP Negeri 2 Sampit dengan membuat banyak program ekstrakurikuler. Sekolah ini bahkan membuat Satuan Tugas Keamanan yang anggotanya siswa-siswa setempat. Tujuannya untuk membiasakan siswa menerapkan disiplin dan bersama-sama menjaga keamanan, khususnya di lingkungan sekolah.
Kepala SMP Negeri 2 Sampit, Abdurahman mengatakan, ada 18 ekstrakurikuler yang dijalankan di sekolah itu, di antaranya pramuka, olahraga, seni dan lainnya. Harapannya, para siswa lebih banyak menggunakan waktu untuk kegiatan positif yang bisa membawa prestasi serta menghindarkan mereka dari pergaulan negatif.
"Kami juga rutin memberikan pembinaan keagamaan kepada para siswa supaya mereka memiliki mental dan kepribadian yang baik. Bimbingan konseling serta penyuluhan yang juga kami berikan kepada siswa," kata Abdurrahman.
Saat ini kenakalan remaja di Kotawaringin Timur cukup memprihatinkan. Tidak hanya marak peredaran narkoba, akhir-akhir ini masyarakat makin resah dengan bermunculan geng remaja yang sering terlihat perkelahian.
Berita Terkait
Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 5:09 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
161 calon haji Kotim matangkan persiapan berangkat ke tanah suci
Jumat, 26 April 2024 17:27 Wib
BPBD Kotim sebut ancaman gempa jadi perhatian
Jumat, 26 April 2024 15:03 Wib
Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Jumat, 26 April 2024 7:24 Wib
Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Jumat, 26 April 2024 7:13 Wib
Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya
Kamis, 25 April 2024 20:58 Wib
Pemenang O2SN dan FLS2N jenjang SD Kotim, siap wakili ke provinsi
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib