Wow! pelayanan RSUD Pangkalan Bun setara bintang lima

id RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun,Pangkalan Bun,Bupati Kobar,Direktur RSUD Pangkalan Bun,Kalimantan Tengah

Wow! pelayanan RSUD Pangkalan Bun setara bintang lima

Bupati Kobar, Hj. Nurhidayah didampingi Wakil Ketua DPRD Kobar Rusdi Gozali (kemeja putih) menerima langsung sertifikat akreditasi paripurna yang diserahkan manajemen rumah sakit, Pangkalan Bun, Kamis (8/2/18). (Foto Hendri Gunawan)

Sertifikat ini diraih setelah berhasil mengalahkan RSUD Doris Silvanus Palangka Raya dan Dr Murjani Sampit...
Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah berhasil meraih sertifikat akreditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Sertifikat ini diraih setelah berhasil mengalahkan RSUD Doris Silvanus Palangka Raya dan Dr Murjani Sampit, kata Plt Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Ahmad Fauzan saat syukuran sekaligus penyerahan sertifikat ke Pemkab Kobar di Pangkalan Bun, Kamis.

"Akreditasi paripurna ini menandakan bahwa pelayanan RSUD Sultan Imanuddin setara dengan pelayanan bintang limanya rumah sakit. Ini akreditasi yang pertama dan satu-satunya diberikan KARS di Kalteng," tambahnya.

Selain meraih akreditasi paripurna, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini juga ditetapkan sebagai rumah sakit tipe B, sekaligus rujukan untuk regional wilayah barat Provinsi Kalteng.

Fauzan mengatakan penilaian akreditasi berlangsung sejak 21-23 November 2017 dengan melakukan penilaian terhadap 15 kelompok kerja. Di mana 15 pokja tersebut berhasil diraih RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dengan nilai rata-rata diatas 85.

"Kita berharap dengan diraihnya akreditasi paripurna ini, membuat Pemkab Kobar sebagai pemilik dapat menambah dan meningkatkan fasilitas. Sumber daya manusia (SDM), terutama tenaga kontrak daerah juga perlu ditambah," bebernya.

Bupati Kobar Nurhidayah turut menghadiri syukuran diraihnya sertifikat akreditasi Paripurna yang diselenggarakan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Dalam syukuran tersebut Bupati melihat langsung ruangan hemodialisis atau ruang cuci darah.

Satu seorang pasien sempat mengeluhkan lamanya masa waktu antre untuk dapat melakukan cuci darah, seusai berbincang dengan pasien bupati melanjutkan berbincang dengan Fauzan mempertanyakan terkait antrean yang dikeluhkan cukup lama.

Fauzan menjelaskan kondisi itu disebabkan keterbatasan alat yang dimiliki rumah sakit, yang hanya memiliki lima buah mesin pencuci darah, sementara ada kurang lebih 25 pasien yang harus melakukan cuci darah secar rutin.

Nurhidayah pun mengapresiasi prestasi yang diraih tersebut RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dan untuk beragai kekurangan fasilitas akan dibicarakan dengan Pimpinan DPRD Kabupaten Kobar.

"Untuk membangun ruangan di RSUD SUltan Imanuddin Pangkalan Bun, nanti akan kita bicarakan. Kalau alat-alat bisa kita gunakan dana CSR dari berbagai perusahaan," demikian Nurhidayah.