Dinkes Kotim dikejutkan atas kematian seorang anak akibat demam berdarah

id Kadinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto,DBD renggut satu anak di kotim,DBD,waspada DBD

Dinkes Kotim dikejutkan atas kematian seorang anak akibat demam berdarah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dr Faisal Novendra Cahyanto. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dr Faisal Novendra Cahyanto mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue yang mulai berjangkit di daerah setempat.

"Pada Januari 2018 ada satu anak dengan "Dengue Shock Syndrome" terlambat dibawa ke rumah sakit sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan petugas medis karena kondisinya sudah kritis," kata Faisal di Sampit, Senin.

Adanya penderita demam berdarah yang meninggal dunia, cukup mengejutkan Dinas Kesehatan. Pasalnya, kasus demam berdarah di awal 2018 ini cukup rendah.

Hasil pemeriksaan medis, pasien yang meninggal dunia tersebut sudah dalam keadaan DSS saat tiba di rumah sakit. Pihak keluarga tidak menduga bahwa anak itu menderita penyakit mematikan tersebut.

Penderita demam berdarah biasanya menunjukkan gejala utama yaitu demam tinggi yang diderita pasien. Hal itulah yang sering terjadi kesalahan karena pihak keluarga mengira hanya demam biasa sehingga baru dibawa ke rumah sakit ketika kondisi pasien sudah DSS atau kritis sehingga tidak bisa diselamatkan lagi.

"Gejalanya itu sering tidak disadari. Makanya kalau ada yang demam tinggi, jangan ambil risiko. Segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mengetahui pasti penyakit yang diderita, apalagi demam itu terjadi lebih dari tiga hari, menunjukkan indikasi penyakit demam berdarah," kata Faisal.

Kotawaringin Timur termasuk daerah endemis demam berdarah karena setiap tahun ditemukab penyakit mematikan tersebut. Bahkan hampir setiap tahun pula ditemukan penderita demam berdarah yang meninggal dunia.

Saat ini hujan mulai sering terjadi sehingga potensi demam berdarah meningkat. Nyamuk aedes aegepty penular demam berdarah, sangat mudah berkembang biak di tempat penampungan air atau sampah yang dapat menampung air.

Cara efektif mencegah demam berdarah adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Lingkungan harus dibersihkan secara rutin dengan cara membersihkan, menguras dan menutup tempat penampungan air serta mengubur sampah yang dapat menampung air tempat berkembangbiaknya nyamuk.

Masyarakat diminta bergotong royong membersihkan lingkungan agar nyamuk tidak bisa berkembang biak. Jika ada anggota keluarga yang terserang demam tinggi, maka harus secepatnya dibawa berobat ke puskesmas atau rumah sakit agar bisa diselamatkan.