Warga Kotim diminta kelola sampah rumah tangga bernilai ekonomis

id Kotim,Sampit,kelola sampah bernilai ekonomis,Bupati Kotim Supian Hadi

Warga Kotim diminta kelola sampah rumah tangga bernilai ekonomis

Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengharapkan masyarakat setempat dapat mengelola sampah hingga menjadi bernilai ekonomis.

Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi di Sampit, Rabu mengatakan, sampah memiliki nilai ekonomis dan bisa menjadi sumber pendapatan rumah tangga tambahan jika di kelola dengan baik dan benar.

"Pilah dan simpan antara sampah yang memiliki nilai ekonomis seperti sampah plastik dan sampah kardus. Simpan jika sudah terkumpul sampah-sampah itu bisa di jual ke pengumpul atau ke bank sampah yang ada," katanya.

Sedangkan sampah dedaunan dan sampah yang bisa membusuk juga memiliki nilai ekonomis jika di olah menjadi kompos.

Dengan menangani dan memberlakukan sampah lebih bijak diharapkan dapat mengurangi volume pembuangan atau memupuknya sampah di sejumlah tempat pengumpulan sampah.

"Selama ini sampah di Kotawaringin Timur paling besar dari sampah rumah tangga. Jadi apabila masyarakat kreatif memanfaatkan dan mengelola sampah diharapkan sampah di Kotawaringin Timur tidak menumpuk di mana-mana," ungkapnya.

Sementara itu, baru-baru ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur melakukan sosialisasi bank sampah di Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.

Sosialisasi tersebut dihadiri puluhan warga yang berdomisili di daerah tersebut. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dengan cara mengelola sampah.

"Sosialisasi itu kami lakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, hingga menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi dan bisa menjadi salah satu penghasilan," terang Camat Mentawa Baru Ketapang Ahmad Sarwo Oboi.

Oboi mengungkapkan bahwa dengan adanya sosialisasi ini setidaknya masyarakat bisa bahu-membahu untuk menanggulangi sampah. Hingga akhirnya bisa menuju pada daerah ini bebas dari sampah. Yang mana sejalur dengan kehendak Pemkab Kotim yang menjadikan Sampit sebagai kota bebas sampah pada 2020 mendatang.

Untuk penanggulangan sampah sendiri sudah berjalan cukup lama. Bahkan pihak kelurahan juga sudah mendapatkan angkutan sampah yang digunakan untuk mengambil sampah rumah tangga untuk dibawa ke TPS atau penampungan.

"Selain itu, kami juga melakukan gotong royong bersama masyarakat, hal itu dilakukan demi kebersihan lingkungan," ucapnya.