Ibrahimovic merasa muda dan seperti Benjamin Button

id Ibrahimovic,Los Angeles Galaxy,LA Galaxy

Ibrahimovic merasa muda dan seperti Benjamin Button

Zlatan Ibrahimovic (eventregistry.org)

Carson, Amerika Serikat (Antaranews Kalteng) - Zlatan Ibrahimovic, yang meninggalkan Manchester United untuk bergabung Liga Amerika Serikat (MLS) bersama Los Angeles Galaxy pekan lalu, membandingkan dirinya dengan Benjamin Button, karakter dalam film yang menua secara terbalik.

"Saya merasa muda," ia bercanda. "Saya merasa seperti Benjamin Button. Saya dilahirkan tua dan saya akan mati muda. Pastinya. Jadi jangan khawatir tentang usia saya."

Striker Swedia berusia 36 tahun yang digaji sekitar tiga juta dolar AS untuk dua musim di MLS itu mengatakan dia mampu membungkam kritik berkat penampilannya bersama Manchester United, mencetak 28 gol dalam 46 pertandingan, sebelum cedera ligamen lutut.

"Ketika saya datang ke Inggris, mereka semua mengatakan saya sudah tua, saya datang dengan kursi roda," kata Ibrahimovic.

"Tapi setelah tiga bulan, saya menaklukkan Inggris dan mereka mengatakan saya di atas angin. Jadi usia cuma angka."

Ibrahimovic pun menyatakan siap menunjukkan kekuatannya bersama LA Galaxy.

"Saya tahu apa yang bisa saya lakukan, saya tahu apa yang akan saya lakukan. Saya datang ke sini untuk menang. Saya sudah membawa keluarga. Istri saya dapat mengurus keluarga dan saya dapat melakukan hal yang saya kuasai, bermain sepak bola. Saya merasa senang. Sang singa sedang lapar," ucapnya.

Saat ditanya tentang kemungkinan bermain Sabtu ini untuk Galaxy, dia menjawab: "Saya bersedia. Saya punya begitu banyak adrenalin dalam diri saya, jadi saya pikir itu bisa bertahan lama. Mari kita lihat."

"Jika pelatih membutuhkan saya di seluruh pertandingan, saya ada di sana untuk seluruh pertandingan. Jika dia membutuhkan saya selama satu menit, saya ada di sana selama satu menit," katanya sebagaimana dikutip AFP.

Ibrahimovic memulai karirnya di klub lokal Swedia, Malmo, pada 1999 sebelum menyeberang ke Belanda untuk berseragam Ajax Amsterdam pada 2001 sampai 2004.

Potensinya yang besar membuat Juventus merekrutnya pada 2004, sebelum pindah dan memenangi banyak gelar di Inter Milan pada 2006-2009.

Ia melanjutkan petualangannya ke Barcelona, AC Milan, Paris Saint Germain (PSG) kemudian menjadi pemain kunci di Manchester United, sebelum pindah ke LA Galaxy.