Dua korban asrama TNI terbakar dimakamkan di Bandung

id asrama tni terbakar,anak tni tewas terpanggang,anak tni tewas terbakar,Korban asrama TNI terbakar dimakamkan di Bandung

Dua korban asrama TNI terbakar dimakamkan di Bandung

Lokasi kejadian kebakaran yang menghanguskan Asrama Denintel Korem 102/Pjg di Jalan Tengkawang, Sabtu (5/5/18) di Palangka Raya. (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kapten CPM Moch Adzan Supriadi dan putrinya berumur 10 tahun yang menjadi korban terbakar di asrama Denintel Korem 102/Panju Panjung di Palangka Raya, Jumat(4/5) malam, dimakamkan di daerah asal Bandung, Jawa Barat.

"Jenazah almarhum dan putrinya telah diterbangkan pagi tadi ke Bandung. Kedua putri almarhum yang mengalami luka-luka juga ikut diterbangkan. Sejumlah perwira ikut mengantarnya," kata Komandan Satuan Pelaksana Penyidikan Denpom XII/2 PLK Kapten CPM Setiawan di Palangka Raya, Sabtu.

Dia mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui kapan rencana pihak keluarga almarhum memakamkan jenazah keduanya. Sebab, beberapa perwira yang ikut mengantarkan jenazah belum memberikan informasi.

Baca juga: Ini langkah aparat ungkap penyebab kebakaran asrama TNI di Palangka Raya

Setiawan mengatakan Kapten CPM Moch Supriadi yang menjabat Pasi Gakkum Denpom XII/2 PLK tinggal di rumah dinas tersebut bersama keluarganya.

Kebetulan pada saat kebakaran tersebut, almarhum hanya tingga bersama tiga orang anaknya, sedangkan istrinya berada di Medan, Provinsi Sumatra Utara untuk menghadiri pemakaman orang tuanya.

"Mengenai kronologis insiden dan pada saat itu Kapten CPM Moch Supriadi sempat memberikan pertolongan kepada tiga anaknya itu. Nanti kami akan memberikan kronologis yang sebenarnya berdasarkan hasil penyelidikan," ucapnya.

Baca juga: Berusaha selamatkan putrinya Perwira TNI tewas terpanggang [VIDEO]

Informasi yang beredar, perwira TNI yang pernah menjalankan Dinas di Kota Pontianak itu pada saat kejadian sedang tertidur lelap bersama tiga orang anaknya. Melihat rumahnya terbakar, ayah empat anak ini pun berupaya menyelamatkan putri nomor dua dan empat dari amukan si jago merah.

Setelah berhasil menyelamatkan dua putrinya, Supriadi kembali ke rumah yang sedang dilahap si jago merah untuk menyelamatkan putri nomor tiga berisial NA. Namun nahas, diduga dia bersama putrinya tersebut terkurung dengan kobaran api serta sulit bernapas dan akhirnya terbakar.

Hasil visum yang telah dilakukan tim medis di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya pun menunjukkan, kedua almarhum menghirup asap bercampur serbuk bangunan yang terbakar, sehingga kehabisan nafas dan terbakar.