Ini langkah aparat ungkap penyebab kebakaran asrama TNI di Palangka Raya

id kebakaran asrama TNI ,polda kalteng,Dirkrimum Polda Klateng, Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyoko,anggota tni tewas terpanggang,tni tewas terbakar

Ini langkah aparat ungkap penyebab kebakaran asrama TNI di Palangka Raya

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalteng Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyoko (kaos warna kuning) didamping anggota lainnya memantau anggotanya yang sedang melakukan olah TKP di lokasi kebakaran di Jalan Tengkawang, Sabtu (5/5/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Hasil visum sementara diduga korban menghirup asap yang bercampur serbuk bangunan yang terbakar, sehingga kehabisan nafas dan ikut terbakar bersama anaknya dalam insiden tersebut
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Jajaran Polisi Daerah Kalimantan Tengah bersama Denpom XII/2 Plk dan Korem 102 Panju/Panjung masih terus berupaya mengungkap penyebab terbakarnya Asrama Denintel yang menewaskan seorang perwira TNI berpangkat Kapten beserta putrinya umur 11 tahun, Jumat (4/5/8) malam.

Selain meminta keterangan dari sejumlah saksi mata, Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri juga akan didatangkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Klateng, Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyoko saat berada di lokasi kebakaran di jalan Tengkawang, Kota Palangka Raya, Sabtu.

"Informasinya kebakaran diduga berawal dari gudang, tapi masih terus kita kembangkan. Rencananya, Minggu (6/5/18), tim Forensik dari Mabes Polri datang dan melakukan olah TKP. Tim ini akan dibantu oleh tim identifikasi Polda Kalteng dan Polres Palangka Raya," beber dia.

Baca juga: Berusaha selamatkan putrinya Perwira TNI tewas terpanggang

Sedangkan untuk penyebab meninggalnya Kapten CPM Moch Adzan Supriadi dan putrinya berumur 11 tahun, diduga sesak nafas karena terjebak di dalam bangunan asrama yang terbakar. Dugaan ini diperkuat hasil visum yang telah dilakukan tim medis di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

"Hasil visum sementara diduga korban menghirup asap yang bercampur serbuk bangunan yang terbakar, sehingga kehabisan nafas dan ikut terbakar bersama anaknya dalam insiden tersebut," kata Agung

Di lokasi kebakaran banyak masyarakat datang dan menyaksikan olah TKP. Bahkan sebagian masyarakat penasaran mengenai adanya informasi korban yang terpanggang akibat insiden itu.

"Petugas kami sudah memberi garis polisi di sekeliling lokasi kebakaran. Itu artinya masyarakat serta lain sebagainya, dilarang masuk ke dalam karena lokasi kejadian karena akan dilakukan olah TKP," kata Agung.