Harga tersebut jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan smartphone milik vendor China yang belum lama ini meluncur ke pasar Indonesia.
Dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dari Galaxy J7 Duo -- dari segi RAM, ROM dan kamera ganda -- Asus menawarkan Zenfone Max Pro M1 dengan harga Rp2,299 juta, sementara Xiaomi melego Xiaomi Redmi Note 5 dengan harga Rp2,499 juta.
Saat ditanya mengenai hal ini, Head of Product Marketing IM Business, Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, mengaku tidak khawatir dengan persaingan harga tersebut.
"Harga itu kan relatif ya... konsumen diedukasi cuman hanya membandingkan hardware itu yang kami tidak mau," ujar Denny usai peluncuran Samsung Galaxy J7 Duo di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, Denny menekankan bahwa Samsung menghadirkan sebuah perangkat smartphone yang terintegarsi.
"Kalau dari Samsung, kami tidak melihat itu sebagai perbandingan komponen dengan komponen... Memangnya orang pakai RAM saja? kan enggak," kata dia.
"Terintegrasi semuanya yang kita tawarkan ke konsumen. Pada akhirnya konsumen begitu dia pakai dia akan bisa merasakan bedanya," sambung dia.
Oleh karena itu, Denny mengatakan bahwa Samsung selalu berusaha meningkatkan layanannya untuk konsumen, mulai dari saat memakai perangkat, seperti Samsung Member dan Samsung Gift Indonesia, hingga layanan purna jual.
Selain terintegrasi dengan layanan konsumen, Samsung juga membangun ekosistem dengan mengintegrasikan perangkatnya yang satu dengan yang lain. Misalnya, Galaxy J7 Duo sudah terintegrasi dengan perangkat pelacak kebugaran milik Samsung, Gear Fit.
"Ada banyak hal di dalam perangkat Samsung yang tidak dimiliki oleh perangkat-perangkat lain," pungkas Denny.
