Ini alasan Gubernur Kalteng undang Dirut PLN ke Palangka Raya

id Gubernur Kalteng,sugianto sabran,bupati kotawaringin barat,Nurhidayah,kalimantan tengah,pln

Ini alasan Gubernur Kalteng undang Dirut PLN ke Palangka Raya

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (Ist.)

Kenapa tidak langsung disampaikan permasalahannya sekaligus. Kenapa satu-satu disampaikan. Kita ingin masalahnya langsung dituntaskan sekaligus. Kita dari Pemprov siap membantu. Ini lah alasan kita mengundang Dirut PT PLN datang ke Palangka Raya
Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan berencana mengundang Dirut PT PLN bersama General Manejel PLN Kalselteng berkunjung ke kota Palangka Raya untuk membahas secara serius kondisi listrik di provinsi ini.

Sebenarnya Kalteng memiliki pasokan listrik mencapai 2x60 megawatt yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Pulang Pisau, kata Sugianto usai rapat tertutup dengan jajaran Pemkab Kobar di Pangkalan Bun, Kamis.

"Itu belum termasuk pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai Kabupaten Barito Utara yang berkapasitas 155 MW. Jadi, listrik di Kalteng ini seharusnya sudah tidak ada masalah," ucapnya.

Meski begitu, dia membenarkan permasalahan listrik di provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini tak kunjung teratasi karena belum tuntasnya pemasangan puluhan tower. Hanya, permasalahan tersebut telah dibantu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov), dan sekarang ini telah berhasil dipasang.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini mengatakan, setelah tower terpasang, ternyata permasalahan lainnya yakni jaringan konektivitas dari pembangkit listrik mengalami kendala. Hal ini membuat Pemprov Kalteng kebingungan karena permasalahannya selalu ada.

"Kenapa tidak langsung disampaikan permasalahannya sekaligus. Kenapa satu-satu disampaikan. Kita ingin masalahnya langsung dituntaskan sekaligus. Kita dari Pemprov siap membantu. Ini lah alasan kita mengundang Dirut PT PLN datang ke Palangka Raya," kata Sugianto.

Sementara itu, Bupati Kobar Nurhidayah mengakui permasalahan listrik di wilayah ini bukan hanya seringnya pemadaman listrik, tapi juga lampu penerangan kota dan jalan umum sering terpaksa dimatikan pada malam hari.

Dia mengatakan untuk Kabupaten ini menurut penjelasan manajemen PLN rayon Pangkalan Bun, pasokan listriknya surplus atau kelebihan. Hanya memang kendalanya jaringan konektivitas.

"Memang ada beberapa spot titik yang lagi dalam kepengurusan termasuk lahan masyarakat yang terkena jaringan tersebut dan belum ada kata sepakat untuk pembebasan. Pemkab akan melakukan pendekatan kemasyarakatan agar masyarakat mau dan tidak meminta ganti rugi, toh juga ini untuk kepentingan umum," demikian Nurhidayah.