Sesuai prediksi, jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit turun

id Sesuai prediksi, jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit turun,Arus mudik,Lebaran

Sesuai prediksi, jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit turun

Penumpang antre menaiki kapal yang akan memberangkatkan mereka dari Pelabuhan Sampit menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Jumlah pemudik Lebaran 2018 melalui Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalami penurunan dibandingkan 2017.

"Tahun lalu, jumlah pemudik mencapai 18.000 orang, sedangkan tahun ini terhitung H-15 sampai keberangkatan terakhir menjelang Lebaran, jumlah pemudik hanya 15.838 penumpang," kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit Toto Sukarno di Sampit, Rabu.

Tahun ini ada tiga perusahaan pelayaran yang melayani arus mudik di Pelabuhan Sampit yakni PT Pelni, PT Dharma Lautan Utama, dan PT Fajar Bahari Nusantara. Mereka melayani tujuan Semarang, Surabaya dan Jakarta dengan total 19 keberangkatan.

Sejak awal, Toto memprediksi penurunan jumlah pemudik tahun ini. Prediksi itu berdasarkan evaluasi oleh tim gabungan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti makin banyaknya rute penerbangan di Bandara H Asan Sampit dan sebagian pemudik memilih berangkat melalui Pelabuhan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Menurut dia, saat ini pengawasan juga diperketat, yakni kapal hanya boleh mengangkut penumpang sesuai kapasitas kapal, ditambah batas toleransi yang telah ditetapkan.

Jika itu terpenuhi, kapal tidak boleh menambah penumpang meski masih ada calon pemudik yang ingin membeli tiket.

Kondisi itu membuat calon pemudik yang tidak dapat tiket kapal pada tanggal yang diinginkan, terpaksa mudik menggunakan pesawat di Bandara H Asan Sampit maupun mencari tiket mudik melalui Pelabuhan Kumai, jika memang masih tersedia.

Sementara itu, saat ini arus balik mulai mengalir di Pelabuhan Sampit, meski jumlah penumpang yang datang belum signifikan. Dari tiga kapal yang tiba pasca-Lebaran ini, jumlah penumpangnya baru 996 penumpang.

"Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada pekan kedua setelah Lebaran. Di Jawa ada tradisi Lebaran Ketupat, biasanya setelah itu baru mereka kembali dan saat itulah arus balik meningkat," kata Toto.

Ada 15 keberangkatan yang disiapkan melayani arus balik tahun ini. Tim gabungan terus melakukan pengamanan sesuai prosedur meski jumlah penumpang arus balik belum signifikan.