Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memprediksi harga beras menghadapi bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah di daerah setempat melandai atau cenderung mengalami penurunan.
"Harga beras kami perkirakan melandai, lantaran daerah sentra produksi padi sudah memasuki musim panen," kata Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Minggu.
Menurutnya hal ini dikarenakan sentra-sentra produksi yang panen membuat peningkatan produksi. Kondisi tersebut membuat ketersediaan barang dalam kondisi memadai, sehingga harga pun semakin terkendali.
"Jadi kami minta masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan beras maupun potensi kenaikan seperti narasi-narasi yang berkembang dan banyak kita dapati belakangan ini," jelasnya.
Hal itu dia sampaikan saat ditemui di sela peninjauan ketersediaan beras di Pasar Besar Palangka Raya. Dalam kegiatan tersebut Riza mendapati sejumlah pedagang dan mendiskusikan kondisi suplai serta kebutuhan beras masyarakat.
"Ke depan seiring peningkatan produksi dan ketersediaan beras, kita harap harga dapat melandai setidaknya sekitar 10 persen dari harga sekarang," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Gubernur Sugianto Sabran yang terus berkomitmen menjaga stabilitas harga dan akses terhadap pangan murah bagi masyarakat.
Hal tersebut diwujudkan melalui berbagai program dan kegiatan kerja, salah satunya seperti pasar murah dan pasar penyeimbang. Di sisi lain masing-masing pemerintah kabupaten dan kota juga melaksanakan kegiatan serupa.
“Masyarakat tidak perlu khawatir menyambut Ramadhan yang tersisa beberapa hari lagi. Pemerintah akan terus mengawal," ucapnya.
"Sebagai pedagang, saya senang kalau harga turun. Karena tidak membutuhkan modal banyak dalam proses pendistribusian," katanya.
Memang diakuinya, dalam beberapa waktu terakhir beras mulai mengalami kenaikkan, namun di sisi lain dengan kondisi di lapangan yang informasinya mulai panen, diharap harga beras dapat segera melandai.
Adapun beras yang berpotensi turun dalam waktu dekat, menurutnya adalah beras Jawa. Lantaran sentra produksi padi di daerah Pulau Jawa mulai panen. Sedangkan di Kalteng sebagian informasinya juga mulai melakukan panen.