Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berencana menetapkan bantaran Sungai Mentaya di Sampit sebagai kawasan wisata yang nantinya akan ditata agar lebih menarik.
"Saat ini sedang disiapkan proses administrasinya untuk penetapan keputusan itu. Ini untuk mendukung tekad menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Bantaran sungai yang rencananya ditetapkan sebagai kawasan wisata meliputi bantaran sungai di dekat pusat kota. Yakni sepanjang kawasan hilir Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang hingga hutan Sagonta Kota Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang.
Saat ini, di sepanjang bantaran itu terdapat banyak bangunan seperti rumah-rumah penduduk, pelabuhan rakyat, pasar ikan, Pusat Perbelanjaan Mentaya, Dermaga Habaring Hurung, ikon kota Patung Jelawat, Pelabuhan Sampit dan perkantoran, penginapan dan rumah makan.
Selain akan ditetapkan sebagai kawasan wisata, nantinya pemerintah daerah juga akan menata dan mengatur kawasan bantaran sungai, khususnya terkait aktivitas kepelabuhanan. Pemerintah daerah rencananya juga tidak akan memberi izin mendirikan bangunan-bangunan besar di bantaran sungai itu, kecuali tujuannya untuk mendukung sektor pariwisata.
Pemerintah daerah juga sudah menyurati PT Pelindo III untuk merelokasi aktivitas bongkar muat barang dan penumpang Pelabuhan Sampit dari Terminal Sampit ke Terminal Bagendang.
Selain alasan keamanan lalu lintas dan mencegah kerusakan jalan dalam kota dari angkutan berat yang keluar masuk pelabuhan, kebijakan itu juga untuk penataan terkait sektor pariwisata.
Tahun 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah mencanangkan program wisata susur Sungai Mentaya. Wisata ini akan terus dikembangkan dan diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian wisatawan luar daerah.
"Ini untuk tujuan jangka panjang. Apalagi kalau nanti Jembatan Mentaya jadi dibangun, maka penetapan kawasan wisata ini sudah seharusnya dilakukan sejak saat ini. Boleh membangun, tapi yang terkait dengan pariwisata, misalnya hotel dan lainnya," kata Halikinnor.
Pemerintah daerah meningkatkan pengelolaan potensi wisata sungai. Kawasan bantaran sungai juga dijadikan jalur wisata sepeda dan saat ini makin diminati masyarakat, khususnya saat akhir pekan dan hari libur.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sangat serius mengembangkan pariwisata daerah, dibuktikan dari peningkatan anggaran yang dialokasikan.
Sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi sektor andalan baru yang dapat membantu menopang perekonomian daerah dan perekonomian masyarakat, melalui dampak-dampak positif ikutannya yang terus tumbuh.
Berita Terkait
Jenazah tanpa identitas ditemukan hanyut di sungai Katingan
Selasa, 7 Mei 2024 18:10 Wib
Polisi ajak masyarakat aktif jadi informan pemberantasan narkoba
Selasa, 7 Mei 2024 15:08 Wib
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
Sekretariat DPRD Barito Utara terima kunker DPRD HSU bahas BLUD
Jumat, 3 Mei 2024 20:06 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
Dishub Kobar ingatkan pengguna transportasi sungai tentang keselamatan
Sabtu, 6 April 2024 5:57 Wib
Normalisasi Sungai Baamang capai 90 persen
Jumat, 5 April 2024 6:10 Wib
20 kelurahan di Palangka Raya terdampak banjir luapan sungai
Minggu, 17 Maret 2024 16:01 Wib