Tuti Dau dan Rusliansyah bertemu Fairid, ini kesepakatannya
Calon Wali Kota nomor dua, Rusliansyah juga menyatakan tidak akan memprotes semua jalannya proses penghitungan suara yang sedang berproses. Dia juga menegaskan bahwa dalam kompetisi selalu ada menang dan kalah
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang maju dalam pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 sepakat menjaga suasana damai dan tentram pasca pungutan suara hingga penetapan pemenang.
Kesepakatan tersebut disampaikan langsung oleh paslon nomor urut satu Tuty Dau-Rahmadi dan nomor urut dua Rusliansyah-Rogas Usup saat berkunjung ke kediaman paslon nomor urut tiga sekaligus pemenang Pilkada Kota Palangka Raya versi perhitungan cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fairid Napari, di Palangka Raya, Jumat.
"Kendati pleno dari KPU belum dilaksanakan, tapi penghitungan menggunakan Formulir c-1 menunjukkan Pilkada ini dimenangkan oleh paslon Fairid Naparin dan Hj Umi Mastikah. Jadi kami ucapkan selamat kepada Fairid-Umi sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih," kata calon Wali Kota nomor urut satu, Tuti Dau.
Dia menegaskan sudah ikhlas serta mengakui kekalahan yang dialami pada Pilkada tahun ini, dan memerintahkan kepada seluruh tim pemenangan agar tidak memperotes jalannya penghitungan yang berada di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Kami hanya menitip program-program yang sudah menjadi masukan masyarakat kepada kami saat kampanye hingga pemungutan suara dapat diperhatikan oleh Fairid-umi. Kami siap mengawal kepemimpinan Fairid-Umi usai dilantik menjadi wali kota dan wakil wali Kota Palangka Raya," kata Tuti.
Calon Wali Kota nomor dua, Rusliansyah juga menyatakan tidak akan memprotes semua jalannya proses penghitungan suara yang sedang berproses. Dia juga menegaskan bahwa dalam kompetisi selalu ada menang dan kalah.
Paslon dari jalur perseorang ini pun mengatakan bahwa dirinya selain sudah iklas bahkan mengakui kalah dalam perolehan suara saat pemungutan suara berlangsung, sekaligus menerima hasil perolehan suara paslon Fairid-Umi yang sangat bombastis.
"Saya sudah ikhlas dan lapang dada melihat hasil kompetisi ini. Kami tidak akan melakukan protes apapun kecuali ada putusan lembaga yang berkompeten, misalnya Panwaslu dan KPU Kota setempat. Maka tentu kami akan melakukan protes sesuai dengan temuan dua lembaga itu," kata Rusliansyah.
Sementara itu, calon Wali Kota Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyambut baik kedatangan kedua paslon tersebut. Bahkan dirinya berterima kasih sekali dengan pernyataan kedua pasangan calon tersebut.
Pemenang Pilkada Kota Palangka Raya versi hitung cepat KPU ini mengatakan meski sempat bersaing dan banyak perbedaan, namun berakhirnya proses pemungutan suara, paslon nomor urut satu dan dua menerimanya dengan lapang dada dan ikhlas.
"Tidak ada lagi perbedaan karena kompetisi yang selama ini ditunggu-tunggu sudah berakhir. Mari kita jaga kota ini agar tetap aman dan damai. Mengenai program dari beberapa paslon dua dan tiga tentu akan dipikirkan oleh pihaknya apabila menjabat nantinya," demikian Fairid.
Kesepakatan tersebut disampaikan langsung oleh paslon nomor urut satu Tuty Dau-Rahmadi dan nomor urut dua Rusliansyah-Rogas Usup saat berkunjung ke kediaman paslon nomor urut tiga sekaligus pemenang Pilkada Kota Palangka Raya versi perhitungan cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fairid Napari, di Palangka Raya, Jumat.
"Kendati pleno dari KPU belum dilaksanakan, tapi penghitungan menggunakan Formulir c-1 menunjukkan Pilkada ini dimenangkan oleh paslon Fairid Naparin dan Hj Umi Mastikah. Jadi kami ucapkan selamat kepada Fairid-Umi sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih," kata calon Wali Kota nomor urut satu, Tuti Dau.
Dia menegaskan sudah ikhlas serta mengakui kekalahan yang dialami pada Pilkada tahun ini, dan memerintahkan kepada seluruh tim pemenangan agar tidak memperotes jalannya penghitungan yang berada di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Kami hanya menitip program-program yang sudah menjadi masukan masyarakat kepada kami saat kampanye hingga pemungutan suara dapat diperhatikan oleh Fairid-umi. Kami siap mengawal kepemimpinan Fairid-Umi usai dilantik menjadi wali kota dan wakil wali Kota Palangka Raya," kata Tuti.
Calon Wali Kota nomor dua, Rusliansyah juga menyatakan tidak akan memprotes semua jalannya proses penghitungan suara yang sedang berproses. Dia juga menegaskan bahwa dalam kompetisi selalu ada menang dan kalah.
Paslon dari jalur perseorang ini pun mengatakan bahwa dirinya selain sudah iklas bahkan mengakui kalah dalam perolehan suara saat pemungutan suara berlangsung, sekaligus menerima hasil perolehan suara paslon Fairid-Umi yang sangat bombastis.
"Saya sudah ikhlas dan lapang dada melihat hasil kompetisi ini. Kami tidak akan melakukan protes apapun kecuali ada putusan lembaga yang berkompeten, misalnya Panwaslu dan KPU Kota setempat. Maka tentu kami akan melakukan protes sesuai dengan temuan dua lembaga itu," kata Rusliansyah.
Sementara itu, calon Wali Kota Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyambut baik kedatangan kedua paslon tersebut. Bahkan dirinya berterima kasih sekali dengan pernyataan kedua pasangan calon tersebut.
Pemenang Pilkada Kota Palangka Raya versi hitung cepat KPU ini mengatakan meski sempat bersaing dan banyak perbedaan, namun berakhirnya proses pemungutan suara, paslon nomor urut satu dan dua menerimanya dengan lapang dada dan ikhlas.
"Tidak ada lagi perbedaan karena kompetisi yang selama ini ditunggu-tunggu sudah berakhir. Mari kita jaga kota ini agar tetap aman dan damai. Mengenai program dari beberapa paslon dua dan tiga tentu akan dipikirkan oleh pihaknya apabila menjabat nantinya," demikian Fairid.