Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, membentuk dan melantik Tim yang bertugas mempercepat pelaksanaan program Kalteng BERKAH, yakni Bermatabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis yang diketuai Laksamana (Purn) Marsetio.
Tim ini dibentuk bukan karena program Kalteng BERKAH yang menjadi visi-misi saat pencalonan tidak berjalan, melainkan upaya mempercepat realisasinya agar sesuai target, kata Sugianto usai melantik tim tersebut, di Istana Isen Mulang Kompleks rumah jabatan Gubernur Kalteng di Palangka Raya, Selasa.
Ditegaskan, tim ini dibentuk bukan karena program yang menjadi visi misinya itu tidak berjalan, melainkan lebih kepada percepatan dan mengejar target yang sudah ditetapkan sebelumnya, termasuk program pemerintah pusat di daerah.
"Tim ini juga nantinya bertugas menyelaraskan Kalteng BERKAH dengan program Pusat. Jadi, pelaksanaanya bisa beriringan," tambahnya.
Adapun tim yang telah dibentuk dan dilantik ini diketuai oleh Laksamana (Purn) Marsetio, Sekretaris Apung Widadi, Anggota Laksamana Muda (Purn) Susanto, Dr H Bulkani MPd, Dr Ibnu Elmi Pelu SH MH, Rahmadi G Lentam SH MH, Prof Dr Sulmin Gumiri MSc, HM Wahyudie F Dirun SP MM, Muhnur, SH, dan Dr Andrie Elia Embang MSi.
Sugianto mengaku, dipilihnya Laksamana (Purn) Marsetio sebagai Ketua Tim Percepatan, karena dianggap berpengalaman dan memiliki hubungan yang erat dengan Pemerintah Pusat. Hal ini menjadi keuntungan bagi Pemprov Kalteng dalam berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat.
"Kita berharap Pak Marsetio bisa membantu komunikasi dengan pemerintah pusat, khususnya mengenai bantuan. Program Kalteng BERKAH ini kan bukan kepentingan pemerintah, tapi masyarakat banyak," ucapnya.
Orang nomor satu di pemerintah provinsi ini menyebut, saat ini program pemerintahan dirinya telah memasuki tahun ke tiga sejak dilantik tahun 2016. Meski begitu, masih cukup banyak program Kalteng BERKAH serta program Pemerintah Pusat yang perlu digenjot pelaksanaannya.
Dia juga mengingatkan Tim Percepatan Pembangunan Kalteng BERKAH tidak hanya fokus membantu pembangunan, tapi pengawasan anggaran. Sebab, keberadaan anggaran tidak mungkin lepas dari pelaksaan program.
"Jika dari sisi anggaran bisa diawasi dengan baik, maka progres setiap anggaran bisa tercapai dengan baik. Semuanya punya target, kapan mulai dan kapan harus terealisasi. Yang membuat program kan kita, jadi harus selesaikan," demikian Sugianto.
