Festival Babukung upaya lestarikan seni budaya di Lamandau, kata Marukan

id kabupaten lamandau,festival babukung lamandau,tari topeng lamandau,bupati lamandau marukan

Festival Babukung upaya lestarikan seni budaya di Lamandau, kata Marukan

Bupati Lamandau, Marukan, saat membuka secara resmi festival Babukung di Stadion Hinang Golloa Nanga Bulik, Selasa (17/7) sore. (Foto Antara Kalteng/Fuad Siddiq)

festival Babukung itu sejatinya gagasan pokok untuk mengangkat dan memperkenalkan tarian topeng tradisional yang merupakan ritual pemakaman suku Dayak Tomun
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Bupati Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Marukan, menegaskan bahwa pelaksanaan festival Babukung yang telah empat kali dilaksanakan, merupakan salah satu upaya dalam memperkenalkan serta melestarikan seni dan budaya yang ada di wilayah sekitar.

Festival Babukung itu juga memiliki keunikan tersendiri karena tidak dimiliki kabupaten/kota lain yang ada di Indonesia, sehingga berpotensi mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara, kata Marukan, saat membuka secara resmi festival Babukung di Stadion Hinang Golloa Nanga Bulik, Selasa (17/7) sore.

"Pada dasarnya festival Babukung itu sejatinya gagasan pokok untuk mengangkat dan memperkenalkan tarian topeng tradisional yang merupakan ritual pemakaman suku Dayak Tomun," tambah dia.

Pemkab Lamandau pada tahun 2014 untuk pertama kalinya melaksanakan festival Babukung. Di tahun 2018 ini, Pemkab Lamandau untuk keempat kalinya menyelenggarakan festival Babubung yang telah dibuka secara resmi oleh orang nomor satu di kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba ini .

Marukan pun berharap, festival Babukung dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Kabupaten Lamandau, sehingga dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah setempat.

"Tujuan lain dari pelaksanaan festival Babukung ini yakni memberikan wadah atau sarana bagi para seniman lokal dalam mengembangkan bakat dan keterampilan dalam seni pahat, tari maupun koreografi," ucap dia.

Bupati dua periode yang akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2018 ini juga mengharapkan kesenian Babukung atau menari menggunakan topeng itu mampu bertahan dan berkembang ditengah-tengah gempuran budaya dari mancanegara.

Dia mengatakan di era keterbukaan sekarang ini, budaya dan kesenian yang telah dimiliki harus selalu tetap eksis bahkan mampu menjadi daya saing tarik bagi bangsa lain untuk menikmati. Dan sekaligus juga dapat menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara untuk datang berkunjung ke Kabupaten yang berjuluk Bumi Bahaum Bakuba ini. 

"Para seniman dan pelaku seni juga harus tetap dan terus berkarya menunjukkan kreatifitas serta dan inovasinya. Jika itu dilakukan, maka seni budaya yang menjadi jati diri masyarakat Kabupaten Lamandau dapat tetap terus eksis di tengah masyarakat. Jadi, seni budaya menjadi sesuatu yang dapat membanggakan masyarakat," demikian Marukan.