Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) - Sebuah mobil dengan Nopol KH 8037 HW milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tercebur dan terbalik ke sungai di Desa Tumbang Habaon, Kecamatan Tewah, pada Selasa (24/7/2018).
Mobil plat merah yang telah berusia lebih dari sepuluh tahun itu, merupakan kendaraan operasional pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) yang difungsikan untuk jemput bola ke desa-desa di wilayah Gumas.
Dalam mobil itu, berisi Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Iskandar JK beserta sopir dan stafnya. Beruntung akibat kejadian ini, tidak menyebabkan korban jiwa.
"Mobil ini tidak kuat menanjak. Ini diperparah dengan kondisi rem belakang yang blong, sehingga bergerak mundur dan terbalik 160 derajat dengan posisi ban diatas, dan akhirnya tercebur ke dalam sungai," ucap Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Iskandar JK (57), kepada Antaranews Kalteng di ruang kerjanya, Kamis (26/7/18)
Ia mengatakan, kejadian tersebut bermula saat adanya kunjungan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), yang ingin melihat secara langsung pelayanan adminduk di Desa Sandung Tambung, Kecamatan Tewah.
Saat itu dari Disdukcapil setempat berangkat menuju Desa Sandung Tambun untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Ketika berangkat tidak ada kendala berarti, namun saat pulang ke Kota Kuala Kurun, musibah ini pun terjadi.
"Memang sebelum kita berangkat, kondisi mobil sudah terasa kurang prima. Puncaknya, ketika akan pulang ke Kota Kuala Kurun, tepatnya di feri penyeberangan Desa Tumbang Habaon, mobil ini tidak bisa menanjak, dan akhirnya tercebur ke sungai," katanya.
Pada saat kejadian, lanjut dia, ada tiga orang yang berada di dalam mobil tersebut, yakni dirinya, sopir, dan salah seorang staf Disdukcapil. Beruntung ketiganya berhasil selamat dalam musibah ini, dan hanya mengalami luka lecet.
"Untuk kondisi mobil memang rusak parah, karena kemasukan air. Selain itu, ada dua buah kamera perekaman, laptop, dan handphone juga rusak, serta beberapa dokumen penting lainnya basah dan tidak bisa digunakan lagi," tandasnya.
Ia menambahkan, beberapa saat setelah kejadian, warga yang berada di sekitar feri penyeberangan langsung menolong tiga orang yang berada di dalam mobil. Mereka juga beramai-ramai menarik mobil naas itu dari dalam sungai. Beruntung pada saat kejadian, air sungai dalam keadaan sedang surut.
"Kejadian ini sudah kita laporkan ke Kepala Disdukcapil. Kita pun akan berusaha memperbaiki mobil dinas tersebut," demikian Iskandar JK.