Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Seorang tidak dikenal melempar sebuah benda diduga bom molotov ke rumah Inspektur Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Alman P Pakpahan, Sabtu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.Â
"Seseorang yang diduga melempar bom molotov menggunakan sepeda motor ketika saya datangin, ia langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Supra di modif. Karena saat kejadian itu ia berada di sekitar rumah saya di Jalan Hiu Putih X," kata Alman P Pakpahan di Palangka Raya, Sabtu.
Dia mengungkapkan, beruntungnya dengan kejadian tersebut rumahnya tidak hangus terbakar. Tetapi kobaran api akibat sebuah botol berisi bensin yang dilemparkan ke kediamannya itu sempat berkobar di lantai teras rumahnya tersebut.Â
Merasa terancam atas kejadian itu, Alman langsung menghubungi Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar. Alhasil dalam waktu yang singkat, sejumlah anggota kepolisian mendatangi kediamannya serta langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.Â
Bahkan tim identifikasi yang juga diturunkan berhasil mengamankan sidik jari yang diduga milik pelaku, kemudian sebuah botol bekas dan sumbu yang diduga bom molotov tersebut.Â
"Pelemparan kediaman saya menggunakan sebuah bom molotov ini sudah saya laporkan ke Polres Palangka Raya. Semua kejadian tersebut juga sudah saya ceritakan kepada pihak yang berwajib, agar tragedi yang membuat trauma keluarga saya itu pelakunya bisa ditangkap oleh aparat setempat," ungkapnya.Â
Alman menjelaskan, kejadian tersebut diketahui pertama kali diketahui oleh keponakannya yang tinggal satu rumah bernama Eben. Eben memberitahu dirinya karena saat itu ia berada di dalam kamar tidur bersama istrinya.Â
Mendengar ponakannya itu memanggil dengan nada seperti tergesa-gesa, ia pun beserta istri langsung mengecek keluar rumah. Alangkah terkejutnya saat ke luar rumah, api sudah berkobar di lantai terasnya.Â
"Saya juga masih penasaran apa tujuan dari seseorang tidak dikenal tersebut melakukan hal itu," tandas Alman.Â
Mantan Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya tersebut menambahkan, selama menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di instansi tersebut, ia tidak pernah berulah dengan orang lain.Â
Tetapi ada kuat dugaan karena ia melakukan penertiban sarang burung walet yang tidak berizin di daerah setempat, maka dari itu ada oknum masyarakat yang dendam dengan dirinya.Â
"Tapi sejak saya menjabat sebagai Sekertaris di Dinas Tata Kota dan Bangunan dulu sering saja saya mendapatkan teror dari orang tidak dikenal. Namun saat itu selalu saya abaikan, karena kalau melayani mereka tentu malah membuang energi saja menurut saya. Kalau kejadian yang ada ini sudah membahayakan keselamatan kami sekeluarga makanya peristiwa ini kami laporkan ke aparat setempat," tandasnya.