Tengkulak hargai TBS sawit petani plasma Sukamara Rp600/kg?

id TBS sawit Sukamara,sawit,buah sawit,Tengkulak hargai TBS sawit petani plasma Sukamara Rp600/kg

Tengkulak hargai TBS sawit petani plasma Sukamara Rp600/kg?

Pekerja perkebunan menaikkan kelapa sawit ke atas truk untuk diangkut ke pabrik. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

...harga TBS  kelapa sawit saat ini dihargai para tengkulak hanya Rp 500 - Rp 600/kilogram, dan harga tersebut turun beberapa kali lipat dari harga sebelum yaitu Rp 1.500/kilogramnya
Sukamara (Antaranews Kalteng) - Camat Balai Riam Syarief Hidayat mengatakan dalam setahun terakhir para pemilik kebun plasma sangat mengeluhkan terhadap harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.

"Mungkin bukan hanya petani Kecamatan Balai Riam saja yang mengalami hal seperti ini, namun hampir semua petani mengeluhkan turunnya harga TBS kelapa sawit dan mau dijual kemana hasil panennya, sebab pihak perusahaan dalam membeli TBS kelapa sawit sangat terbatas,"
kata Syarief di Sukamara, Selasa.

Ia mengatakan, untuk megetahui dan mengatasi hal tersebut, pihak Kecamatan telah melaksanakan musyawarah antara anggota KUD Beringin Jaya dan petani lainnya. Dengan kesepakatan menata ulang antrian dan usulan penyesuaian pembatasan atau kuota TBS kelapa sawit yg masuk ke pabrik pengolahan di PT Kalimantan Sawit Kusuma (KSK)

Syarief menambahkan, kuota sebelumnya telah disepakati dalam pertemuan tersendiri antara KUD Beringin Jaya dan PT KSK, akan tetapi karena situasi dan kondisi TBS kelapa sawit berlimpah akibat panen raya, maka daya tampung pabrik terbatas dan tidak mampu menampung semua hasil panen dari petani dan koperasi lain atau buah pekarangan

"Kondisi seperti ini tetap berjalan sampai akhir puncak panen raya atau banjir buah dalam 3 bulan ke depan, dalam kondisi normal daya olah pabrik diperkirakan masih mampu menampung buah petani plasma, inti dan buah pekarangan," tambahnya

Sementara itu Jani salah seorang petani mengatakan harga TBS  kelapa sawit saat ini dihargai para tengkulak hanya Rp 500 - Rp 600/kilogram, dan harga tersebut turun beberapa kali lipat dari harga sebelum yaitu Rp 1.500/kilogramnya.

"Kta sebagai petani mau tidak mau harus menjual dengan harga tersebut, kalau tidak buah akan membusuk dan tidak ada harganya dan petani tentu akan lebih merugi lagi," kata Jani