Barut terima mobil `Water Supply` antisipasi karhutla

id mobil Water Supply,karhutla,kebakaran,lahan,hutan

Barut terima mobil `Water Supply` antisipasi karhutla

Sejumlah truk water supply berada di halaman kantor BPBD Barito Utara di Muara Teweh, Jumat. (Ist)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menerima bantuan delapan unit mobil tanki `water supply` berkapasitas 4.000 liter untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau di sejumlah kecamatan.

"Delapan unit truk tanki yang berfungsi sebagai mobil pemadam kebakaran ini akan diberikan ke sejumlah desa yang rawan kebakaran hutan dan lahan masing-masing wilayah kecamatan di daerah ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara (Barut), Gazali melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Rizali Hadi di Muara Teweh, Jumat.

Menurut Rizali, mobil ini nanti dioperasikan oleh personil masyarakat peduli api (MPA) di sejumlah desa yakni setiap desa dibentuk dua regu MPA dengan anggota satu regu 15 orang yang dibentuk melalui surat keputusan camat, kepala desa/lurah setempat.

Selain mobil water supply para MPA mendapat bantuan satu unit mobil angkutan personel dan sepeda motor masing-masing satu unit, serta jetshoter 15 unit dan alat pelindung diri (Apd) berupa helm, baju, sepatu dan lainnya untuk 15 personel.

Bantuan ini bersumber dari dana bagi hasil-dana reboisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kami harapkan dalam bulan Agustus ini juga semua peralatan sudah dibagikan ke kecamatan, setelah MPA masing-masing desa sudah terbentuk dan dilatih," katanya.

Rizali mengatakan, tahun 2018 untuk sementara hanya diberikan kepada delapan kecamatan yang akses jalan daratnya memungkinkan untuk dijangkau meliputi Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Teweh Timur, Lahei, Gunung Timang, Gunung Purei dan Montallat, sedangkan kecamatan yang belum mendapat yakni Kecamatan Lahei Barat.

Untuk ke depannya akan ditambah lagi peralatan tersebut untuk beberapa desa yang memang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Sementara memang ada sarana tersebut yang ditempatkan di kecamatan, namun ada juga beberapa unit yang posisinya langsung ditempatkan di desa seperti Kecamata Teweh Tengah rencananya ditempatkan di Desa Rimba Sari atau kilometer 53," jelas dia. 

Pemkab Barito Utara kini telah menyiagakan pos komando darurat bencana kebakaran hutan, lahan dan kebun dalam menghadapi musim kemarau tahun 2018 dan mengaktifkan posko gabungan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan sejak 23 Juli sampai 29 September 2018.