Petugas medis terus berupaya selamatkan bayi yang dibuang ibunya

id bayi yang ditemukan di semak belukar,RSUD Doris Sylvanus,Ternyata pembuang bayi di semak belukar warga Jalan G Obos ,Petugas medis terus berupaya sela

Petugas medis terus berupaya selamatkan bayi yang dibuang ibunya

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar (tengah) didampingi dokter dari RSUD dr Doris Sylvanus dan RS Bhayangkara menunjukan foto kondisi bayi saat ditemukan di lokasi penemuan, Jumat (10/8/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Bayi yang ditemukan di semak belukar oleh warga yang bermukin di kawasan Jalan G Obos XXVI kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada hari Kamis (9/8/18) siang dan masih mendapat penanganan medis, dan harapan bertahan hidup cukup kecil. 

"Kondisi bayi yang masih menjalani perawatan cukup beresiko ketika melakukan operasi karena HB nya berada di angka 8,4 dan sangat rendah dan harapan untuk hidup cukup kecil," kata Kabid Humas RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, dr Theodorus Sapta Admaja, Jumat. 

Theodorus menjelaskan, pihaknya juga sudah berusaha membrikan pertolongan medis untuk si bayi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mencari darah untuk meningkatkan HB bayi kembali normal ke angka 14. 

Baca juga: Fairid minta tim medis maksimal tangani kesehatan bayi yang dibuang ibunya

Saat ditanya, kapan dilakukan operasi terhadap bayi ini, kami masih menunggu keadaannya sampai membaik. Maka dari itu kami terus berusaha memberikan hal yang terbaik agar si bayi bisa bertahan hidup dan dilakukan operasi mengenai kelainan yang dialaminya.

Tim dokter yang terus memantau kesehatan si bayi, berjanji apabila kondisinya sudah stabil maka pihaknya segera melakukan operasi usus perutnya yang saat ini berada di luar karena bawaan lahir dari ibunya. 

"Bayi ini sejak dibawa ke UGD sudah mengalami hiportermi atau kehilangan suhu tubuh. Hanya saja tim dokter bertindak cepat memberikan penghangat tubuh agar ia bisa bertahan hidup, hanya saja saat ini ia masih mengalami kekurangan cairan," ungkap Theodorus.

Pihak rumah sakit menegaskan, bahwa untuk biaya pengobatan sang bayi berparas ganteng tersebut sudah ditanggung oleh pihak rumah sakit setempat.

"Sesuai intruksi Gubernur Kalteng bahwa bayi ini untuk biaya penanganan medisnya gratis dengan menggunakan program kelas tiga. Mengenai perkembangan bayi tentunya kami juga akan terus kabarkan kepada pihak kepolisian dan masyarakat apabila ada perubahan," demikian Theodorus.

Baca juga: Heboh! Warga temukan bayi di semak belukar beralaskan kantong plastik

Ternyata pembuang bayi di semak belukar warga Jalan G Obos

Kepolisian Resor Palangka Raya, Kalimantan Tengah akhirnya menciduk ibu si pembuang bayi berjenis kelamin laki-laki di semak belukar yang ditemukan di Jalan G Obos XXVI dengan kondisi masih hidup. 

"Ibu bayi yang berinisial HL (15) kini sudah diamankan, namun masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara karena badannya tidak stabil ketika hendak dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar.

Dia menjelaskan, terkuaknya perbuatan pelaku ketika itu petugas di lokasi kejadian melihat ada kejanggalan dan mencurigai perempuan yang ketika itu menggunakan daster warna merah. Dengan gerak gerik yang mencurigakan itu, petugas sempat meninggalkan lokasi kejadian, karena mengevakuasi sang bayi ke RSUD dr Doris Sylvanus untuk diberikan pertolongan medis. 

Namun kecurigaan salah satu anggota cukup kuat, beberapa petugas kembali kelokasi kejadian dan menjemput HL untuk dimintai keterangan sebagai saksi. 

"Setelah dilakukan pemeriksaan di Unit PPA beberapa jam, akhirnya HL mengakui bahwasanya bayi tersebut adalah anaknya dan dibuang di belakang rumahnya. Malam itu juga petugas langsung melarikan yang bersangkutan ke RS Bhayangkara karena kondisinya tidak sehat," kata perwira berpangkat melati dua tersebut. 
 
HL (15) (gunakan masker) pelaku pembuang bayi disemak belukar berhasil diamankan jajaran Polres Palangka Raya, Jumat (10/8/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Setelah mendapatkan pengakuan dari pelaku, penyidik juga berhasil mengamankan dua alat bukti seperti plasenta (ari-ari) milik si bayi yang dibuang di semak-semak dekat lokasi pembuangan bayi dan celana dalam miliknya ketika hendak melahirkan. 

Berdasarkan pengakuan wanita yang memiliki rambut pendek tersebut kepada petugas, Kamis (9/8/18) pagi sekitar pukul 05.00 WIB dirinya berniat hendak kencing. Namun saat bersamaan si bayi langsung keluar, ia pun panik dan takut kejadian tersebut ketahuan paman dan bibi sehingga bayi yang keluar dari rahimnya tersebut dibuang ke semak-semak belakang rumah budenya.

Sedangkan Dokter RS Bhayangkara Anton menegaskan, kondisinya saat ini masih lemah dan masih menjalani perawatan karena usai proses persalinan yang bersangkutan mengalami kekurangan cairan. 

"Tim dokter berusaha mengembalikan stabilitas kondisi yang bersangkutan, sebab pasca melahirkan ia mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan di tubuhnya. Maka dari itu, ia masih menjalani perawatan intensif dan menjadi pantauan tim dokter," demikian Anton.