Ini tiga desa di Barito Utara yang kesulitan air bersih

id Tiga desa di Barito Utara kesulitan air bersih,air bersih,kesulitan air bersih

Ini tiga desa di Barito Utara yang kesulitan air bersih

Petugas BPBD Barito Utara menyalurkan air bersih untuk warga Desa Liju,Mampuak I dan Mampuak II Kecamatan Teweh Timur yang kesulitan air bersih akibat kemarau, Selasa (21/8/18). (Foto BPBD Barito Utara)

Dalam dua hari ini kami memberikan bantuan air bersih ke tiga desa itu yang mengalami kesulitan air bersih akibat kamarau
Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Masyarakat di tiga desa Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan yang melanda daerah setempat dalam beberapa hari terakhir.

"Dalam dua hari ini kami memberikan bantuan air bersih ke tiga desa itu yang mengalami kesulitan air bersih akibat kamarau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara (Barut), Gazali melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Rizali Hadi di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Rizali, sejumlah desa yang dilaporkan mengalami kesulitan air bersih ini antara lain Desa Mampuak I , Mampuak II dan Desa Liju Kecamatan Teweh Timur.

Dalam dua hari ini, kata dia, pihaknya menurunkan bantuan berupa air bersih dengan menggunakan mobil water suplly berkafasitas 4.000 liter yakni? dua unit ke Desa Mampuak I dan dua unit masing-masing ke Desa Mampuak II dan Liju.

"Air bersih ini langsung kami ambil dari Perusahaan Daerah Air Minum Barito Utara di Muara Teweh, hari ini ada dua unit mobil dan kemarin dua unit juga kami distribusikan air bersih," katanya.

Rizali mengatakan, laporan kesulitan air bersih ini langsung disampaikan warga kepada Bupati Barito Utara Nadalsyah dan langsung memerintahkan BPBD untuk menyalurkan bantuan air bersih ini.

Kesulitan air bersih yang dialami warga Desa Liju berpenduduk 112 jiwa, Mampuak I sebanyak 580 jiwa dan Mamauk II sekitar 496 jiwa ini diperkirakan karena sumur dan sumber air lainnya mengalami kekeringan akibat kemarau yang melanda daerah setempat dalam beberapa bulan ini.

"Kami tidak tahu apakah kemarau ini juga berdampak pada lahan pertanian warga karena masih belum ada menerima laporannya," ujar Rizali.