Beijing (Antaranews Kalteng) - Indonesia kembali mendapatkan kesempatan memutar empat judul film nasional di beberapa gedung bioskop di China pada 21-22 September 2018.
"Kesempatan ini langkah awal dari kerja sama kami dengan CFA (Badan Arsip Film China). Nanti ada kerja sama lebih lanjut di bidang industri film kedua negara," kata Deputi Direktur Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Joshua PM Simandjuntak di Beijing, Senin.
Empat judul film nasional yang berhasil mendapatkan kesempatan diputar di Beijing itu adalah "Cek Toko Sebelah", "Kartini", "Sweet 20", dan "Galih dan Ratna".
"Ini juga merupakan kesempatan langka karena film asing tidak mudah diputar di sini," ujarnya.
Keempat judul film tersebut hasil seleksi ketat pihak CFA dengan pertimbangan kesamaan budaya Indonesia-China, pemberdayaan kemanusiaan, dan kisah romantisme anak manusia.
"Cek Toko Sebelah" merupakan film bergenre drama komedi yang diproduksi oleh Starvision Plus, sedangkan "Kartini" menceritakan tentang kepahlawanan seorang perempuan bernama Kartini yang diperankan oleh Dian Sastro dalam mengangkat derajat kaumnya pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Kemudian film "Sweet 20" dan "Galih dan Ratna" lebih menyasar pada kalangan remaja.
Namun dari keempat judul film tersebut, pihak CFA menganggap film "Kartini" mampu menginspirasi kaum perempuan muda dalam memperjuangkan hak-haknya dan melawan penindasan kolonialisme.
"Kami hanya memiliki kuota 10 judul film asing yang bisa diputar di sini dalam satu tahun," kata Deputi Direktur CFA Zhang Xiaoguang saat menerima delegasi Indonesia yang difasilitasi oleh Red and White China.
Red and White China sebagai lembaga yang menjembatani pertukaran budaya China-Indonesia menginisiasi pemutaran keempat judul film nasional di negara berpenduduk terbesar di dunia itu.
Pada 12-15 September 2017, Red and White China juga berhasil memboyong empat judul film karya anak bangsa diputar di Nanning Minzu Cinema, Provinsi Guangxi, yakni "#66", "The Raid 2: Berandal", "Cek Toko Sebelah", dan "Selawaku".
Zhang menyebutkan di seluruh daratan Tiongkok terdapat sekitar 50 ribu unit gedung bioskop, sebanyak 2.000 di antaranya khusus dipergunakan bagi film-film asing yang tidak terdistribusikan di gedung bioskop komersial.
Pemerintah Indonesia juga memberikan kesempatan kepada China untuk memutar empat judul film nasionalnya pada ajang Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia (WCCE) pada 6-9 November 2018 di Bali.
Pihak China tidak memberikan spesifikasi dan pengkategorian tertentu kepada industri perfilman asing agar bisa ditayangkan di negara tersebut.
"Yang penting tidak bertentangan dengan regulasi kedua negara dan biasanya ada kesesuaian budaya dengan kami," kata Zhang menambahkan.
Berita Terkait
Film 'Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu' akan dirilis 21 November
Kamis, 7 November 2024 16:18 Wib
Film 'Mickey 17' akan dirilis April 2025
Kamis, 7 November 2024 11:15 Wib
NBA luncurkan film pendek 'The HEIST II' jelang Emirates NBA Cup
Rabu, 30 Oktober 2024 14:31 Wib
Edukasi pemilih pemula, KPU Gumas adakan nobar film "Tepatilah Janji'
Rabu, 30 Oktober 2024 7:23 Wib
KPU Kalteng tingkatkan partisipasi mahasiswa UMPR di Pilkada 2024 lewat film
Selasa, 29 Oktober 2024 11:35 Wib
Film 'Jumanji 3' akan rilis pada Desember 2026
Selasa, 29 Oktober 2024 10:57 Wib
Jaring pemilih pemula, KPU Barut bersama mahasiswa nobar film "Tepatilah Janji"
Senin, 28 Oktober 2024 16:52 Wib
Starvision luncurkan poster dan dua OST untuk film 'Cinta Dalam Ikhlas'
Senin, 28 Oktober 2024 11:41 Wib