Berniat berangkat kebaktian, pasutri tenggelam di Sungai Lamandau dan satu ditemukan meninggal
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Bermaksud berangkat ibadah kebaktian, pasangan suami istri (Pasutri) bernama Tagar (70) dan Ani (65), warga Desa Beruta RT 06, Kecamatan Bulik, kabupaten Lamandau tenggelam di Sungai Lamandau, sekitar pukul 22.00 WIb, Sabtu (27/10/18) malam.
Setelah dilakukan pencarian yang melibatkan BPBD Lamandau, Satpol PP dan Damkar Lamandau, Pospol serta masyarakat sekitar, Any ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di sekitar lokasi yang diprediksi sebagai titik awal tercebur, kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Lamandau Triayadi Eka Assi Jaya Diputera di Nanga Bulik, Minggu (28/10/18).
"Setelah kami lakukan pencarian bersama tim hingga siang ini, jenazah Any dapat ditemukan di sekitar lokasi yang kami prediksi sebagai awal korban tenggelam. Saat ini bersama Kapospol, kami terus berupaya melakukan pencarian terhadap suaminya," ujar dia.
Triayadi bercerita, peristiwa nahas yang menimpa pasutri itu bermula dari keduanya yang pamit kepada keluarga untuk mengikuti kebaktian untuk memperingati 40 hari meninggalnya keluarga mereka di RT 01 yang lokasinya berada di seberang Sungai Lamandau menggunakan perahu.
Setelah mengikuti kebaktian, pasutri tersebut bermaksud pulang ke rumah namun hingga larut malam kedua korban belum pulang ke rumah, saat dilakukan pencarian hanya menjumpai perahu yang mereka gunakan sudah tertambat di seberang RT 06.
"Saat dilakukan pencarian diketahui bahwa perahu yang digunakan korban sudah tertambat di RT 06, namun kedua korban tidak ditemukan. Sampai saat ini tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap Tagar, suami almarhum Ani," kata Triayadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau, Triyan Kuderon menyampaikan bahwa BPBD mengetahui peristiwa tenggelamnya pasutri tersebut dari salah satu anggota Satpol PP Lamandau.
Mendapat laporan tersebut pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Satpol PP, Dinsos, Tagana dan Polsek Bulik serta melibatkan masyarakat Desa Beruta.
"Mendapat laporan kita segera berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencarian terhadap pasutri yang tenggelam di Sungai Lamandau, dan kita akan terus melakukan pencarian hingga kedua korban dapat ditemukan," demikian Triyan.
Setelah dilakukan pencarian yang melibatkan BPBD Lamandau, Satpol PP dan Damkar Lamandau, Pospol serta masyarakat sekitar, Any ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di sekitar lokasi yang diprediksi sebagai titik awal tercebur, kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Lamandau Triayadi Eka Assi Jaya Diputera di Nanga Bulik, Minggu (28/10/18).
"Setelah kami lakukan pencarian bersama tim hingga siang ini, jenazah Any dapat ditemukan di sekitar lokasi yang kami prediksi sebagai awal korban tenggelam. Saat ini bersama Kapospol, kami terus berupaya melakukan pencarian terhadap suaminya," ujar dia.
Triayadi bercerita, peristiwa nahas yang menimpa pasutri itu bermula dari keduanya yang pamit kepada keluarga untuk mengikuti kebaktian untuk memperingati 40 hari meninggalnya keluarga mereka di RT 01 yang lokasinya berada di seberang Sungai Lamandau menggunakan perahu.
Setelah mengikuti kebaktian, pasutri tersebut bermaksud pulang ke rumah namun hingga larut malam kedua korban belum pulang ke rumah, saat dilakukan pencarian hanya menjumpai perahu yang mereka gunakan sudah tertambat di seberang RT 06.
"Saat dilakukan pencarian diketahui bahwa perahu yang digunakan korban sudah tertambat di RT 06, namun kedua korban tidak ditemukan. Sampai saat ini tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap Tagar, suami almarhum Ani," kata Triayadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau, Triyan Kuderon menyampaikan bahwa BPBD mengetahui peristiwa tenggelamnya pasutri tersebut dari salah satu anggota Satpol PP Lamandau.
Mendapat laporan tersebut pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Satpol PP, Dinsos, Tagana dan Polsek Bulik serta melibatkan masyarakat Desa Beruta.
"Mendapat laporan kita segera berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencarian terhadap pasutri yang tenggelam di Sungai Lamandau, dan kita akan terus melakukan pencarian hingga kedua korban dapat ditemukan," demikian Triyan.