Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Yodium berperan penting dalam memproduksi hormon tiroid dalam tubuh. Hormon tiroid ini berfungsi untuk membantu metabolisme dan mendukung tumbuh kembang anak.
Meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tapi faktanya tidak sedikit orang yang mengalami kekurangan asupan mineral yang satu ini. Berbagai tanda dan gejala kekurangan yodium meliputi:
1. Pembengkakan kelenjar tiroid
Saat asupan yodium Anda kurang dari 100 mcg (mikrogram) per hari, tubuh akan mulai memproduksi hormon tiroid (TSH) secara berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya pembengkakan kelenjar tiroid, atau yang dikenal sebagai goiter.
Di Indonesia sendiri, kondisi ini lebih dikenal sebagai penyakit gondok. Anda mungkin mengira bahwa benjolan gondok dapat terlihat jelas di bagian leher dan terasa nyeri. Padahal tidak demikian, lho.
Seorang asisten dosen endokrinologi dan metabolisme dari Comprehensive Cancer Center di Wake Forest Baptist Medical Center, Brittany Henderson, MD, mengatakan bahwa penyakit gondok sebetulnya hanya bisa dilihat melalui USG atau CT scan.
Namun, bila Anda mengalami sensasi mengganjal di tenggorokan seperti saat sedang tersedak atau susah menelan, maka ini bisa jadi gejala awal penyakit gondok.
2. Berat badan naik drastis
Jika Anda merasa berat badan naik drastis, padahal tidak sedang makan banyak, bisa jadi Anda kekurangan yodium. Namun memang, tidak semua kasus peningkatan berat badan sudah pasti gejala kekurangan yodium.
Fungsi utama hormon tiroid adalah membantu mengendalikan metabolisme tubuh, yaitu dengan memecah makanan menjadi energi dan panas. Saat kadar hormon tiroid ini rendah, maka tubuh akan kewalahan untuk memproses makanan. Akibatnya, kalori dari makanan akan disimpan dalam bentuk lemak dan menambah berat badan Anda.
3. Mudah lelah dan kedinginan
Wajar jika tubuh merasa lelah setelah seharian beraktivitas. Namun hati-hati, ini juga bisa jadi salah satu gejala kekurangan yodium.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Hippokratia tahun 2010 mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen orang dengan kadar tiroid yang rendah cenderung gampang kelelahan dan kedinginan. Pasalnya, metabolisme tubuh yang lambat membuat tubuh gagal memproduksi energi. Tubuh pun jadi terasa lemas dan mudah kedinginan.
4. Rambut rontok dan kulit kering
Bukan cuma mengatur metabolisme tubuh, hormon tiroid juga berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan folikel rambut. Saat hormon tiroid tubuh rendah, folikel rambut Anda akan berhenti beregenerasi alias tumbuh kembali. Hal inilah yang membuat rambut tipis dan mudah rontok.
Tak hanya rambut, regenerasi sel juga bergantung pada tinggi atau rendahnya hormon tiroid dalam tubuh. Sel-sel kulit akan sulit beregenerasi dan lebih jarang berkeringat saat tubuh kurang mendapatkan asupan yodium. Akibatnya, kulit cenderung kering dan mudah terkelupas.
5. Detak jantung melambat
Cepat atau lambatnya detak jantung Anda ternyata dipengaruhi oleh kandungan yodium dalam tubuh. Jika kadar mineral yang satu ini terlalu rendah, maka detak jantung Anda akan menurun. Begitu pula sebaliknya, kebanyakan asupan yodium bisa meningkatkan detak jantung.
Kekurangan yodium yang tergolong parah dan kronis dapat membuat detak jantung Anda melambat secara abnormal. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa mengakibatkan tubuh terasa lemah, letih, pusing, bahkan sampai pingsan.
6. Sulit mengingat
Sebuah studi yang melibatkan 1.000 orang dewasa menemukan bahwa peserta yang kadar hormon tiroidnya tinggi cenderung memiliki memori yang kuat dan tanggap, dibandingkan peserta yang hormon tiroidnya rendah.
Hormon tiroid ternyata juga berperan penting terhadap tumbuh kembang otak. Para ahli menemukan bahwa ukuran hippocampus, yaitu bagian otak yang mengontrol memori jangka panjang, cenderung lebih kecil pada orang dengan kadar tiroid yang rendah. Itu sebabnya, kekurangan yodium bisa menghambat perkembangan otak dan membuat Anda jadi mudah lupa.