Jakarta (Antaranews Kalteng) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut aksi bela tauhid ditunggangi oleh organisasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang telah dibubarkan dan para pihak dengan kepentingan politik.
"Untuk demonstrasi yang dua kali itu ternyata memang ditunggangi kelompok-kelompok yang memanfaatkan untuk kepentingan politik, dimanfaatkan untuk teman-teman HTI tetap eksis," kata Wiranto usai dialog dengan pimpinan ormas Islam di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat.
Untuk itu, mantan panglima TNI itu mengingatkan kepada umat Islam yang melakukan demonstrasi untuk berhati-hati dan mewaspadai adanya kepentingan terselubung.
Baca juga: Kader HTI yang Sudah Dibubarkan Disarankan Cari Organisasi Kemasyarkatan Lain
Demonstrasi yang terkadang bertujuan baik untuk membangun suatu pemahaman positif, dikatakannya dapat ditunggangi kelompok lain untuk kepentingan politik.
Selama ini, ujar Wiranto, masih terjadi perdebatan cukup sengit tentang pembakaran bendera dari sudut pandang bendera tersebut dinilai bendera HTI dan sudut pandang bendera tauhid.
Polisi telah menjalankan proses peradilan kepada pembakar atau pun pembawa bendera, tetapi aksi bela tauhid tetap digelar sebanyak dua kali.
Baca juga: RI dan 5 Negara Lain Akan Gandeng Perusahaan Medsos Lacak Teroris
Kini, meski dialog antara pemerintah dan para pemimpin ormas Islam tentang peristiwa pembakaran bendera di Garut mencapai kesepakatan dan diharapkan tidak terdapat kegaduhan kembali, ia berencana mengadakan dialog dan pertemuan secara berkala.
"Saya kira pertemuan seperti ini akan saya lakukan secara berkala, secara periodik agar kebesamaan kita, baik sesama umat Islam atau antaragama tetap terjaga," ucap Menkopolhukam.