Pawai Ta'ruf bukan sekedar seremoni tapi penuh makna, kata Bupati Lamandau
sejatinya pawai ta'aruf dapat dijadikan sarana menginformasikan salah satu keunggulan yang dimiliki setiap kecamatan
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Bupati Lamandau Hendra Lesmana melepas ratusan kafilah yang peserta pawai ta'aruf Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Kabupaten dari halaman kantor Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau.
Pawai ta'aruf yang menandai dimulainya kegiatan STQ ke VIII ini menampilkan berbagai kreatifitas peserta, seperti mobil hias, Drum Band serta penampilan busana peserta yang menarik.
"Pawai ta'aruf jangan hanya dipandang sebatas acara yang sifatnya seremonial namun pawai ta'aruf mempunyai makna yang strategis yang penuh nilai-nilai religius," kata Bupati Lamandau, Hendra Lesmana usai Pawai Ta'aruf STQ di halaman kantor Kecamatan Bulik, Jumat.
Ia menjelaskan, sejatinya pawai ta'aruf dapat dijadikan sarana menginformasikan salah satu keunggulan yang dimiliki setiap kecamatan. Sebab, raturan masyarakat yang tumpah ruah di sepanjang jalan protokol Lamandau ikut menyaksikannya.
Selain itu, kegiatan tahunan ini juga merupakan momentum untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah daerah, masyarakat dan dengan sesama masyarakat.
"Karena ta'aruf ini merupakan salah satu yang dinilai dalam Seleksi Tilawatil Quran sehingga ini kesempatan untuk lebih mengenalkan potensi dan keunggulan masing-masing kecamatan," kata Hendra.
Sementara itu, Ketua Panitia STQ ke VIII tingkat Kabupaten, Abdul Basir menyampaikan bahwa pawai ta'aruf merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan STQ yang bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana budaya dan seni Islam yang ditunjukan peserta melalui miniatur - miniatur yang dibuat oleh masing - masing kafilah dari delapan kecamatan.
Selain itu juga dapat menjadi syiar Islam yang dikembangkan dalam kegiatan STQ agar masyarakat lebih mengetahui tentang syiar Islam dan baca seni Alquran.
"Untuk cabang lomba yang dipertandingkan pada Seleksi Tilawatil Qur'an tahun ini berjumlah 6 cabang yakni, cabang Tilawah, Tahfidzul, Syarhil, Fahmil, Khot dan MMQ," demikian Abdul.
Pawai ta'aruf yang menandai dimulainya kegiatan STQ ke VIII ini menampilkan berbagai kreatifitas peserta, seperti mobil hias, Drum Band serta penampilan busana peserta yang menarik.
"Pawai ta'aruf jangan hanya dipandang sebatas acara yang sifatnya seremonial namun pawai ta'aruf mempunyai makna yang strategis yang penuh nilai-nilai religius," kata Bupati Lamandau, Hendra Lesmana usai Pawai Ta'aruf STQ di halaman kantor Kecamatan Bulik, Jumat.
Ia menjelaskan, sejatinya pawai ta'aruf dapat dijadikan sarana menginformasikan salah satu keunggulan yang dimiliki setiap kecamatan. Sebab, raturan masyarakat yang tumpah ruah di sepanjang jalan protokol Lamandau ikut menyaksikannya.
Selain itu, kegiatan tahunan ini juga merupakan momentum untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah daerah, masyarakat dan dengan sesama masyarakat.
"Karena ta'aruf ini merupakan salah satu yang dinilai dalam Seleksi Tilawatil Quran sehingga ini kesempatan untuk lebih mengenalkan potensi dan keunggulan masing-masing kecamatan," kata Hendra.
Sementara itu, Ketua Panitia STQ ke VIII tingkat Kabupaten, Abdul Basir menyampaikan bahwa pawai ta'aruf merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan STQ yang bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana budaya dan seni Islam yang ditunjukan peserta melalui miniatur - miniatur yang dibuat oleh masing - masing kafilah dari delapan kecamatan.
Selain itu juga dapat menjadi syiar Islam yang dikembangkan dalam kegiatan STQ agar masyarakat lebih mengetahui tentang syiar Islam dan baca seni Alquran.
"Untuk cabang lomba yang dipertandingkan pada Seleksi Tilawatil Qur'an tahun ini berjumlah 6 cabang yakni, cabang Tilawah, Tahfidzul, Syarhil, Fahmil, Khot dan MMQ," demikian Abdul.